Ibu menyusui sebaiknya menghindari stress, pasalnya
stress bisa mempengaruhi kelancaran pemberian ASI.
ASI adalah makanan yang paling
sempurna untuk bayi kita, dan untuk keberhasilan proses laktasi, bukan hanya
posisi bayi yang tepat, pelekatan yang benar, tetapi juga dari pihak ibu
sendiri tidak kalah penting peranannya.pemberian ASI diproduksi
sebagai hasil kerja gabungan antara hormon yang terdapat dalam tubuh ibu dan
refleksi yang dirangsang oleh hormon tersebut.
Mekanisme keluarnya ASI
Pada payudara,
terutama pada puting susu terdapat banyak ujung saraf sensoris. Perangsangan
pada payudara akibat hisapan bayi saat menyusu akan menimbulkan impuls yang
menuju hipotalamus, salah satu organ dalam otak kita. Impuls dari hipotalamus
selanjutnya akan diteruskan ke hipofisis bagian depan yang mengeluarkan hormon
prolaktin dan ke hipofisis bagian belakang yang berfungsi mengeluarkan hormon
oksitosin. Hormon prolaktin dialirkan oleh darah ke kelenjar payudara, maka
terjadilah refleks pembentukan ASI.
Pengosongan payudara merupakan
perangsangan diproduksinya dan memperbanyak ASI kembali. Jadi bila bayi sering mengisap atau
ASI lebih sering dikeluarkan, maka ASI akan diproduksi lebih banyak ,
sebaliknya bila bayi berhenti mengisap atau payudara tidak sering dikosongkan ,
maka payudara akan berhenti memproduksi ASI. Hormon oksitosin berperan pada
refleks pengeluaran ASI (let down refleks)
yang akan mengerutkan sel-sel otot disekitar kelenjar payudara sehingga ASI terperas
keluar. Walaupun produksi ASI cukup banyak, apabila refleks ini tidak bekerja
maka bayi tidak akan mendapatkan ASI yang memadai.
Mood dan ASI
Refleks
pengeluaran ASI lebih rumit dibandingkan refleks pembentukan ASI. Pikiran
maupun perasaan ibu akan sangat memengaruhi refleks ini. Dengan melihat
bayinya, memikirkan bayi dengan perasaan penuh kasih dan sayang, mendengar
tangisan bayi, mencium bayi dan perasaan ibu yang tenang dan bahagia.
Semua ini
dapat meningkatkan refleks pengeluaran ASI. Sebaliknya stress merupakan hal
yang dapat menghambat refleks oksitosin.
Seorang ibu
yang sedang menyusui mengalami stress, akan membuat bayinya merasa tidak nyaman
dengan suasana hati ibu. Seringkali bayi menolak menyusu sehingg perangsangan
payudara tidak terjadi, dan produksi berhenti. Bila bayi dapat mentolerir
suasana hati ibu, adanya stress mengakibatkan refleks oksitosin terhambat
sehingga ASI yang diproduksi tidak bisa keluar dengan cukup, yang lama kelamaan
akan terhenti produksinya.
Hindari stress
antara lain dengan menikmati kebersamaan dengan bayi Anda dan mencoba untuk
menerima perubahan-perubahan ritme hidup anda saat ini sebagai seorang ibu.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.