Senam nifas dan tidak
angkat berat solusi ngompol pada orang dewasa. Beser atau bahasa
’kerennya’ inkontinensia urine merupakan suatu keadaan seseorang kehilangan
kontrol keluar urinenya. Hal ini terjadi sejalan dengan pertambahan usia. Hamil
dan melahirkan adalah sebagian besar penyebab penyakit ngompol ini. Inkontinensia
urine memiliki beberapa jenis, di antaranya stress incontinence urine dan fistel
incontinence. Stress incontinence urine adalah keluarnya urine karena
melakukan aktivitas tertentu, seperti batuk, bersin, ketawa dan lain-lain.
Jenis inkontinensia ini disebabkan telah melemahnya otot strigter yang menahan
air seni. Sementara fistel incontinence terjadi akibat kebocoran pada
kantung kemih.
Hal ini menyebabkan urin keluar terus menerus. Meskipun penyakit
ini tidak berbahaya, menurut Dr. Med. M.J Josoprawiro, SpOG (K) dari RSIA Bunda
Jakarta, pipis tak terkontrol ini sebaiknya tidak dianggap sepele dan dibiarkan
karena bias menurunkan kualitas hidup seseorang. “Pasien akan terus memakai
pembalut. Selain menimbulkan rasa malu karena terkadang dapat menimbulkan aroma
yang kurang sedap, penyakit ini juga dapat mengganggu kenyamanan,” tandasnya.
Pengobatan dan
Pencegahan
Pengobatan beser ini
dapat berupa obat-obatan atau terapi pembedahan (operasi). “Tindakan operasi
pada inkontinensia biasanya hanya dilakukan jika pengobatan yang lebih
konservatif tidak membantu. Pada prinsipnya tindakan operasi dengan
mengencangkan otot strigter uretra atau memasang pita di saluran kencing,”
jelas dr. Joso. Sedangkan fistel inkontinensia (kantung kencing bocor)
pengobatan hanya dilakukan dengan cara operasi (reparasi).
Tambah Joso, agar
gangguan ini tak mampir, sejumlah kiat untuk mencegah inkontinensia urine,
yakni: Lakukan senam nifas atau kegel pasca melahirkan, sebaiknya dimulai
setelah kelahiran anak pertama. Aktivitas ini bertujuan untuk mengerutkan otot
vagina dan otot dasar panggul. Hindari mengangkat benda berat berulang-ulang, terutama
pada masa nifas. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi penekanan otot-otot dasar
panggul, dan jaringan penunjang dasar panggul.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.