Senin, 28 Agustus 2017

Suhu Panas Pengaruhi Kualitas Sperma

Posted by Bundamedik Healthcare System on 08.14 with No comments
Dengan jalani kebiasaan baik dan jauhi sumber panas yang berlebihan dan terus menerus, sperma akan sehat dan kemampuan ‘membuahi’ sel telur menjadi tinggi. 

Memiliki buah hati merupakan dambaan setiap pasangan yang telah menikah. Tapi menjadi prahara pria jika dirinya divonis sebagai penyebab kesulitan ‘mendatangkan’ buah hati akibat kondisi spermanya tak ‘bagus’. Jika kondisi sel sperma mengalami kelainan, maka seorang pria dapat dinyatakan kurang subur. Terdapat beberapa factor penyebab ketidaksuburan pria seperti masalah infeksi, hormonal, sumbatan saluran sperma, lingkungan, dan varikokel. Tetapi penyebab yang tersering adalah varikokel dimana karena adanya pelebaran pembuluh darah balik sperma sehingga suasana suhu menjadi lebih panas yang berlebih sehingga dapat mengganggu kualitas dari sperma yang melewatinya. 

Suasana suhu lingkungan yang terlalu tinggi juga dapat mempengaruhi kondisi testis dan sperma yang diproduksinya. Testis merupakan pabrik sperma. Testis dapat memproduksi sperma dengan baik jika suhu tubuh pada temperatur 36 sampai 37 derajat Celcius. “Testis dan sperma itu sangat sensitif terhadap suhu panas jika dibandingkan sel telur. Jika sudah terlalu panas, sperma akan mati atau rusak. Secara ukuran, sperma sangat kecil sekali jika dibandingkan sel telur. Memang sperma sudah dikondisikan seperti itu. Sehingga pada saat cek sperma, pasien mengeluarkan sperma sebaiknya dilakukan ditempat pemeriksaan sperma baik di laboratorium ataupun RS, supaya tidak terlalu lama pemeriksaannya dan tidak dipengaruhi oleh suhu yang panas karena dalam perjalanan. 

Hal ini bertujuan agar sperma tidak rusak akibat perubahan suhu,” ungkap dr. Arie A. Polim, D.MAS, SpOG (K). Berkenaan dengan perubahan suhu, kantung buah zakar yang menggelantung ‘memiliki’ sensor suhu. Jika suhu terlalu dingin, otomatis kantung akan tertarik ke atas (mengkerut) untuk mendekatkan ke tubuh sehingga temperatur testis menjadi lebih hangat. Sebaliknya, jika kepanasan,kantung akan  tertarik ke bawah (kendur) menjauhi tubuh guna menurunan suhu. Suhu yang terlalu panas akan membuat sel sperma rusak. Kerusakan dapat dilihat dari tiga segi, yakni konsentrasi sperma, kecepatan (motilitas), dan bentuk (morfologi) dari sperma. Contohnya, jumlah sperma yang berkurang, bergerak lambat atau tidak bergerak, atau bentuknya yang tidak normal. 

Standar penilaian sperma menurut World Health Organization (WHO), yakni jumlah normal sperma diatas 15 juta per ejakulasi dengan kecepatan (grade ’a’ dan ’b’) sebesar 32% dari jumlah total spermatozoa yang hidup (bergerak), dan morfologi normal sejumlah empat persen. Terakhir ini karena faktor gaya hidup dan lingkungan, maka masalah sperma bisa menyumbang sekitar 20-40 persen masalah infertilitas. Sehingga perlu mendapat perhatian. Tambah Arie, orang yang bekerja, atau berada di lingkungan dengan paparan suhu yang tinggi, cenderung memiliki sel sperma yang terganggu. Misalnya, koki, bikers, operator mesin fotocopy, orang yang bekerja di pabrik dengan suasana mesin yang panas dan lain-lain. 

Pencegahan
Dalam mengatasi persoalan sel sperma yang rusak, menurut Arie, pencegahan dengan menjalani kebiasaan hidup yang baik merupakan cara yang tepat. Misalnya, gunakan celana yang longgar agar testis tetap berada pada suhu normal, mengkonsumsi makanan antioksidan, menjaga kebersihan alat genetalia, dan melakukan hubungan seksual yang sehat dan aman sehingga diharapkan terhindar dari infeksi yang berakibat pada masalah sel sperma yang tidak baik. Meski sudah menjalankan hal di atas, namun tetap tidak akan efektif jika belum menjauhi dari sumber paparan panas yang berkepanjangan. “Jika kita tahu panas yang merusak, ya kita hindari. 

Obat apa pun tak terlalu berpengaruh. Apapun yang dilakukan, tetapi nggak efektif jika tetap terkena suhu panas yang sama dan berkepanjangan. Intinya hindari paparan panas, Obat-obatan hanya membantu testis memproduksi sperma dengan baik, tapi jika kena panas rusak lagi,” tandas Arie.



0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.