Sabtu, 27 Agustus 2016

Jangan Tunda Kehamilan Di Usia 30-an

Posted by Bundamedik Healthcare System on 07.18 with No comments
Memang banyak sekali yang menunda kehamilan pada ibu muda atau yang baru menikah . Terkadang mereka memilih menunda karena baru merasa mapan. Mapan dalam arti siap secara mental dan ekonomi untuk memiliki seorang anak. Karier ibu telah cenderung stabil, hubungan sebagai suami istri pun mungkin semakin harmonis dan matang sehingga optimis untuk memulai era baru sebagai orangtua.

Kematangan dan kemapanan secara sosial adalah keuntungan ibu hamil di usia 30 -an. Tapi sayangnya, usia 30-an juga memiliki risiko secara biologis. Para dokter kandungan menyarankan ibu untuk tidak terlalu lama menunda kehamilan begitu memasuki usia awal 30-an. Semakin tertunda, bahkan hingga mendekati akhir 30-an, akan semakin sulit bagi ibu untuk hamil.

Ada penurunan kesuburan terutama bila usia Ibu sudah 35 tahun ke atas. Kualitas sel telur menurun, begitu juga dengan metabolisme Ibu, bukan hanya kesuburan Ibu yang menurun, suami juga. Hanya saja masalah kesuburan pada pria lebih mudah diperiksa daripada wanita.

Hamil di usia 35 tahun ke atas meningkatkan risiko terjadinya beragam masalah kehamilan, termasuk keguguran. Ibu juga akan memiliki peluang lebih rendah untuk bisa melahirkan normal, jadi bersiaplah dengan biaya persalinan cesar.

Bila Ibu tetap ingin menunda kehamilan hingga usia 30-an, para dokter kandungan menyarankan untuk berkonsultasi  pada pakar kesuburan bila tidak juga hamil setelah melakukan dua atau tiga kali hubungan intim tanpa pengaman. Ibu perlu lebih cepat lagi berkonsultasi dengan dokter bila haid sering tidak teratur, mengalami sakit pelvis dan pernah tertular sexually transmitted diseases atau STD.

Kehamilan yang ditunda hingga memiliki masalah kesuburan biasanya akan dapat diatasi dengan program bayi tabung. Sel telur dari tubuh Ibu akan dibuahi sperma suami di luar rahim dan kemudian kembali ditanam ke rahim Ibu hingga dapat berkembang di sana.

Tingginya faktor  risiko hamil di usia 35 tahun ke atas membuat banyak yang akhirnya memilih program bayi tabung. Tetapi ada kemungkinan kondisi rahim Ibu sudah tidak baik karena masalah metabolisme atau penyakit. Di luar negeri mungkin ada program surrogate mother, tapi di Indonesia ini tidak diperbolehkan secara hukum dan agama.


















0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.