Selasa, 20 Maret 2018

Aktif Latih Otak Salah Satu Cara Hindari Alzheimer

Posted by Bundamedik Healthcare System on 10.10 with No comments
Mudah lupa, sulit mengenali tempat, waktu bahkan orang terdekat? Hati-hati, Anda mungkin terjangkit penyakit Alzheimer. Ternyata dengan melatih otak secara rutin, penyakit ini dapat diminimalisir. Use it or lose it otak Anda.

Alzheimer merupakan salah satu bentuk dari demensia (pikun) yang paling banyak ditemukan. Diperkirakan 60-70% dari kasus demensia adalah Alzheimer. Demensia merupakan penyakit pada otak yang menyebabkan gangguan pada daya ingat (memory), proses berpikir dan perilaku. Dikenal sebagai penyakit abad dua puluh, Alzheimer biasanya menyerang mereka yang berusia di atas 65 tahun. Risiko menderita Alzheimer meningkat meningkat dua kali lipat setiap lima tahun setelah usia di atas 65 tahun.

Ditemukan pertama kali tahun 1907, Alzheimer adalah penyakit degeneratif. Artinya, seiring bertambahnya usia penyakit ini kian menggerogoti si penderita. Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit Alzheimer. Namun obat-obatan dan terapi perilaku atau pendekatan di luar obat-obatan dapat membantu mengatasi gangguan berpikir dan berperilaku. Menurut dr. Nizmah, SpS, Pakar saraf, ada dua golongan obat yang diberikan untuk mengatasi gangguan proses berpikir dan gangguan memori pada penderita Alzheimer, yaitu golongan cholinesterase inhibitor dan glutamate. Cholonesterase Inhibitor dapat memperlambat perburukan gejala selama 6-12 bulan pada sekitar separuh dari penderita yang mengkonsumsi obat tersebut.

Alzheimer biasanya menyerang bagian otak yang mengontrol pikiran, ingatan serta bahasa. “Pada stadium awal Alzheimer, muncul deposit protein plak pada otak di daerah temporal atau daerah memori. Lama-lama menyebar. Gejalanya lupa, pikun. Bila menyebar ke daerah lain, akan berefek ke yang lainnya lagi. Makin lama makin berat, akhirnya perubahan perilaku,  ketidak mampuan melakukan aktivitas social sehari-hari, disorientasi waktu, tempat, dan orang, serta gejala-gejala lainnya dari Alzheimer” jelas dr. Nizmah.

Alzheimer tidak hanya mengakibatkan pikun pada seseorang. Penyakit ini termasuk fatal karena pada tahap lanjut menyebabkan penderita sulit berkomunikasi. Penderita juga sulit melakukan pekerjaan, bahkan yang remeh sekalipun. “Tahap lanjutnya akan butuh bantuan secara total sampai hal-hal kecil. Misalnya, makan, mandi, berpakaian, dan lain-lain. Lamalama fisiknya akan lemah,” tambah dr. Nizmah.

Hingga kini penyebab timbulnya Alzheimer masih belum jelas. Ada beberapa faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi, seperti factor genetik, usia, dan keturunan. Faktor risiko lainnya yang dapat dimodifikasi antara lain diabetes, stroke, penyakit jantung, hipertensi, dan kadar kolesterol yang tinggi.

Lupa adalah salah satu gejala penyakit Alzheimer. Anda yang sering mengalami kelupaan boleh curiga dengan kemungkinan penyakit tersebut. Namun jangan cepat memvonis diri mengidap Alzheimer. Hal ini dikarenakan kelupaan dapat disebabkan penyakit lain seperti gangguan tiroid, depresi, efek samping obat, atau bentuk demensia lainnya seperti demensia setelah menderita stroke, dan lain-lain. Namun jika ciri-ciri lain Alzheimer seperti sulit membaca dan berkomunikasi, disorientasi tempat, waktu, dan orang, sulit melakukan pekerjaan biasa, mood mudah berubah dan perubahan pada kepribadian, Anda sebaiknya cepat memeriksakan diri ke dokter.

CEGAH LEBIH BAIK DARI OBATI

Ungkapan di atas tentu sudah akrab di telinga Anda. Ya! Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit Alzheimer. Salah satunya adalah dengan melatih otak. Kegiatan ini dipandang mampu mencegah serta memperlambat penyakit Alzheimer pada seseorang.

“Otak kita harus terus dipakai, distimulus, dirangsang agar tidak cepat mati. Otak harus dipakai atau ia akan hilang. Orang-orang yang aktif akan jauh dari penyakit demensia,” kata dr. Nizmah. “Kita harus belajar hal-hal yang baru. Bukan cuma berpikir saja,” tambahnya.

Aktivitas seperti berkebun dan memasak dicontohkan dr. Nizmah sebagai kegiatan yang merangsang otak. Sesekali perlu melepaskaan diri dari kegiatan rutin, “Misalnya, biasa jadi penumpang, ganti jadi supir. Biasa lewat jalan ‘A’, lewat jalan lain. Sikat gigi menggunakan tangan kanan, ganti coba dengan tangan kiri.” kata dr. Nizmah menjelaskan.

Perubahan tersebut dilakukan dengan tujuan menstimulus otak. Dr. Nizmah mengatakan penggunaan panca indera juga berperan banyak dalam merangsang otak. Semakin banyak panca indera yang terlibat, otak akan semakin aktif. Cara lainnya adalah belajar hal-hal yang baru, membaca, bermain, berolahraga dan bersilahturahmi juga dapat digunakan untuk melatih otak.

Selain melatih otak, yang tidak kalah penting adalah menjaga pola makan dan pola hidup sehat untuk menghindari diri dari Alzheimer. Pastikan tekanan darah, gula dan kolesterol Anda selalu dalam kondisi normal. Rajin mengkonsumsi makanan sehat dan berolahaga membantu menjauhkan Anda dari risiko terserang penyakit.















0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.