Morning sickness atau
perasaan mual yang kadang disertai muntah merupakan hal normal yang dialami
oleh para wanita hamil, terutama pada saat trimester pertama kehamilan bisa
berlanjut sampai 14 – 16 minggu, bahkan ada yang mengalaminya sepanjang
kehamilan. Pasalnya,tubuh mengalami perubahan hormon yang sangat drastis.
Terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan
pengosongan lambung lebih lambat sehingga menyebabkan peningkatan asam lambung
yang menimbulkan perasaan mual dan ingin muntah yang tak bisa tertahankan oleh
para ibu hamil. Namun, para ibu tidak perlu takut dan khawatir dengan gejala
morning sickness ini. Sebuah studi mengungkapkan mual dan muntah (morning
sickness) selama trimester pertama memiliki kaitan dengan penurunan resiko
keguguran dini, terutama bagi mereka yang berusia kurang lebih 30 tahun.
Tak bisa dipungkiri memang bahwa gejala morning sickness sangat meresahkan para ibu hamil dalam menjalankan aktivitasnya. Tentu saja dengan kondisi mual dan muntah seperti ini menyebabkan tak sedikit ibu hamil yang menjadi kehilangan nafsu makannya. Jika kondisi ini terus menerus dibiarkan tanpa diatasi dengan solusi yang tepat maka dapat menjadi ancaman kesehatan bagi ibu dan terutama bagi janin yang sedang dikandungnya.
Meskipun mengalami mual dan muntah, ibu hamil harus tetap memperhatikan dan mempertahankan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya. Tentu saja nutrisi yang masuk tidak hanya berguna untuk ibu saja melainkan untuk sang janin pula. Untuk itu, ada beberapa tips untuk mengurangi dampak timbulnya mual dan muntah:
Menghindari bau yang menyengat, Makanan yang berbau tajam seperti durian, bensin, parfum, atau masakan-masakan berbau tajam seringkali dapat memancing munculnya rasa mual. Maka dari itu disarankan untuk menghindari apapun yang memiliki bau menyengat.
Makan dalam porsi
sedikit namun sering, Seringkali mual dan muntah membuat hilangnya nafsu makan. Namun mengingat
pentingnya asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh sang janin maka para ibu hamil
harus tetap mengisi perutnya. Untuk menyiasatinya para ibu dapat makan dalam
porsi kecil namun sering atau dengan sering mengemil sesuatu. Lebih baik
mengemil makanan kering dan asin seperti biscuit atau roti dibandingkan cemilan
yang manis dan pedas. Dan lebih baik dingin daripada panas karena mengurangi
bau.
Mengkonsumsi buah
yang kaya akan vitamin C, Buah yang mengandung banyak vitamin C dipercaya dapat meminimalisir rasa mual
yang diderita oleh para ibu hamil. Disarankan untuk banyak mengkonsumsi buah
selama masa kehamilan. Namun, perhatikan konsumsi pada buah yang memiliki rasa
asam yang bisa-bisa menyerang asam lambung para ibu hamil.
Olahraga ringan, Sedikit gerakan atau olahraga ringan dapat mengurangi dampak mual pada ibu
hamil. Olahraga ringan dapat dilakukan dengan cara jalan-jalan santai di pagi
hari secara teratur. Olahraga selama masa kehamilan dapat berfungsi untuk
meningkatkan energi.
Istirahat yang cukup, Bagi para ibu hamil, jangan melupakan hal ini. kekurangan istirahat dapat
menyebabkan bertambah parahnya gejala mual dan muntah. Disarankan untuk tetap
memperhatikan jadwal istirahat yang cukup untuk mengurangi dampak morning
sickness tersebut.
Mengkonsumsi air
putih, Hal yang sangat sederhana namun sangat penting untuk diperhatikan. Selama
mengalami morning sickness para ibu hamil rentan mengalami dehidrasi tubuh
akibat banyaknya cairan yang dikeluarkan. Para ibu hamil harus tetap
memerhatikan konsumsi air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi. Asupan
minuman sebaiknya sedikit-sedikit jangan jarang tapi sekaligus banyak, ini
untuk mencegah terjadinya muntah.
Dengan demikian, jangan
takut jika mengalami gejala mual dan muntah pada masa trimester pertama
kehamilan. Hal itu sangat wajar. Namun, jika dirasa keluhan morning sickness
sudah sangat berlebihan, terjadi muntah-muntah yang sangat hebat sampai tidak
bisa makan ataupun minum, maka kondisi ini dinamakan Hyperemesis Gravidarum,
dan disarankan untuk segera berkonsultasi dengan para dokter kandungan pilihan
Anda supaya mendapatkan terapi yang dibutuhkan.
Sumber : http://ivansini.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.