Selasa, 20 Februari 2018

6 Cara Mensiasati Morning Sickness

Posted by Bundamedik Healthcare System on 09.56 with No comments
Morning sickness atau perasaan mual yang kadang disertai muntah merupakan hal normal yang dialami oleh para wanita hamil, terutama pada saat trimester pertama kehamilan bisa berlanjut sampai 14 – 16 minggu, bahkan ada yang mengalaminya sepanjang kehamilan. Pasalnya,tubuh mengalami perubahan hormon yang sangat drastis. Terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan pengosongan lambung lebih lambat sehingga menyebabkan peningkatan asam lambung yang menimbulkan perasaan mual dan ingin muntah yang tak bisa tertahankan oleh para ibu hamil. Namun, para ibu tidak perlu takut dan khawatir dengan gejala morning sickness ini. Sebuah studi mengungkapkan mual dan muntah (morning sickness) selama trimester pertama memiliki kaitan dengan penurunan resiko keguguran dini, terutama bagi mereka yang berusia kurang lebih 30 tahun.

Tak bisa dipungkiri memang bahwa gejala morning sickness sangat meresahkan para ibu hamil dalam menjalankan aktivitasnya. Tentu saja dengan kondisi mual dan muntah seperti ini menyebabkan tak sedikit ibu hamil yang menjadi kehilangan nafsu makannya. Jika kondisi ini terus menerus dibiarkan tanpa diatasi dengan solusi yang tepat maka dapat menjadi ancaman kesehatan bagi ibu dan terutama bagi janin yang sedang dikandungnya.

Meskipun mengalami mual dan muntah, ibu hamil harus tetap memperhatikan dan mempertahankan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya. Tentu saja nutrisi yang masuk tidak hanya berguna untuk ibu saja melainkan untuk sang janin pula. Untuk itu, ada beberapa tips untuk mengurangi dampak timbulnya mual dan muntah:

Menghindari bau yang menyengat, Makanan yang berbau tajam seperti durian, bensin, parfum, atau masakan-masakan berbau tajam seringkali dapat memancing munculnya rasa mual. Maka dari itu disarankan untuk menghindari apapun yang memiliki bau menyengat.

Makan dalam porsi sedikit namun sering, Seringkali mual dan muntah membuat hilangnya nafsu makan. Namun mengingat pentingnya asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh sang janin maka para ibu hamil harus tetap mengisi perutnya. Untuk menyiasatinya para ibu dapat makan dalam porsi kecil namun sering atau dengan sering mengemil sesuatu. Lebih baik mengemil makanan kering dan asin seperti biscuit atau roti dibandingkan cemilan yang manis dan pedas. Dan lebih baik dingin daripada panas karena mengurangi bau.

Mengkonsumsi buah yang kaya akan vitamin C, Buah yang mengandung banyak vitamin C dipercaya dapat meminimalisir rasa mual yang diderita oleh para ibu hamil. Disarankan untuk banyak mengkonsumsi buah selama masa kehamilan. Namun, perhatikan konsumsi pada buah yang memiliki rasa asam yang bisa-bisa menyerang asam lambung para ibu hamil.

Olahraga ringan, Sedikit gerakan atau olahraga ringan dapat mengurangi dampak mual pada ibu hamil. Olahraga ringan dapat dilakukan dengan cara jalan-jalan santai di pagi hari secara teratur. Olahraga selama masa kehamilan dapat berfungsi untuk meningkatkan energi.

Istirahat yang cukup, Bagi para ibu hamil, jangan melupakan hal ini. kekurangan istirahat dapat menyebabkan bertambah parahnya gejala mual dan muntah. Disarankan untuk tetap memperhatikan jadwal istirahat yang cukup untuk mengurangi dampak morning sickness tersebut.

Mengkonsumsi air putih, Hal yang sangat sederhana namun sangat penting untuk diperhatikan. Selama mengalami morning sickness para ibu hamil rentan mengalami dehidrasi tubuh akibat banyaknya cairan yang dikeluarkan. Para ibu hamil harus tetap memerhatikan konsumsi air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi. Asupan minuman sebaiknya sedikit-sedikit jangan jarang tapi sekaligus banyak, ini untuk mencegah terjadinya muntah.

Dengan demikian, jangan takut jika mengalami gejala mual dan muntah pada masa trimester pertama kehamilan. Hal itu sangat wajar. Namun, jika dirasa keluhan morning sickness sudah sangat berlebihan, terjadi muntah-muntah yang sangat hebat sampai tidak bisa makan ataupun minum, maka kondisi ini dinamakan Hyperemesis Gravidarum, dan disarankan untuk segera berkonsultasi dengan para dokter kandungan pilihan Anda supaya mendapatkan terapi yang dibutuhkan.



















0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.