Rawat Gabung selama di
rumah-sakit merupakan perlakuan yang mutlak dilakukan jika ingin sukses
menyusui. Rawat gabung adalah kegiatan perawatan yang membiarkan ibu dan
bayinya bersama secara terus menerus selama dirumah sakit. Pelayanan yang
ini berupa peletakan bayi pada box bayi yang berada di dekat
ranjang ibu sehingga mudah terjangkau. Ada satu istilah lain dari rooming
in yakni, bedding in, yaitu bayi dan ibu berada
bersama-sama diranjang ibu. Secara teori rawat gabung dibedakan dalam dua
dua jenis, yakni :
- Rawat gabung penuh. Prosedur ini dilakukan jika ibu dan
bayi bersama terus menerus selama 24 jam sehari.
- Rawat gabung parsial. Pelayanan ini dijalankan saat ibu
dan bayi kadang perlu dipisahkan untuk alasan tertentu.
Selama lebih dari 40
tahun, RS Bunda Jakarta tidak mengenal istilah rawat gabung (rooming in)
untuk ibu dan bayi. Dahulu, ruang bayi (tempat berkumpulnya semua bayi)
diadakan untuk membantu agar ibu dapat beristirahat dengan baik selama dalam
perawatan pasca melahirkan di rumah-sakit. Pemikiran banyaknya pengunjung
saat besuk, juga menjadi kekhawatiran bayi tertular penyakit yang berasal dari
pengunjung. Sesuai perkembangan tentang fisiologi bayi baru lahir, para dokter
dan paker anak mengubah tata laksana bayi baru lahir yang sehat. Pemisahan
bayi dan ibu justru merugikan bayi dan ibu. Proses pemisahan ini akan
mempersulit ibu dalam menyusui, dan reflex primitive bayi.
Misalnya rooting (sucking reflex) bayi. Kolostrum (ASI awal
yang dikeluarkan ibu) menjadi tertunda didapatkan bayi. Guna mendapatkan
efek rawat gabung yang optimal, informasi keuntungan pelayanan ini sebaiknya
disampaikan jauh sebelum kelahiran (biasanya disampaikan dalam kelas
antenatal).
Rawat Gabung
Perawatan di rumah-sakit
sejak kelahiran bayi merupakan kondisi yang memudahkan ibu dan bayi kelak
menyusui. Perawatan selama 3-4 hari dirumah-sakit pasca melahirkan sebaiknya
dimanfaatkan sebaik mungkin untuk membimbing ibu menyusui.
Pelayanan ini
kelihatannya sederhana. Namun, pelayanan ini sangat membantu ibu dan bayi untuk
sukses melewati masa-masa sulit di awal kelahiran. Pelayanan ini dapat membuat
ibu menjadi lebih percaya diri dalam memulai menyusui.
Merombak atau
menghilangkan ruang bayi di sebuah rumah-sakit yang telah bertahun-tahun ada,
bukan pekerjaan yang sederhanan. Beberapa kondisi yang harus dipersiapkan
adalah bimbingan tenaga kesehatan atau konselor laktasi yang dimiliki RS,
khususnya RS Bunda Jakarta sangat berperan dalam kegiatan meyusui dari hari ke
hari di RS.
Dengan menyiapkan para
tenaga perawat dan menghilangkan pemikiran mereka, rooming in membuat
mereka menjadi lebih repot. karena mesti 'bolak-balik' ke ruang ibu untuk
berbagi macam alasan.
Menekankan pada tenaga
kesehatan tentang pentingnya edukasi sebelum kelahiran pada ibu hamil agar
proses rawat gabung (rooming in) dapat terselenggara dengan baik. Ibu mengerti
mengapa berada di satu ruangan dengan bayi merupakan hal yang penting dan
sangat diperlukan untuk sebuah proses menyusui. Mengganti popok (diapers),
memandikan bayi sebaiknya dilakukan di ruangan ibu. Bayi tidak perlu di dorong
ke kamar bayi lagi untuk sekedar ganti popok. Jika perlu membimbing orangtua
sejak di RS melakukannya mandiri.
Manfaat rawat gabung
- Mempercepat mantapnya dan terus
terlaksananya proses menyusui. Dengan rawat gabung ibu dapat memberi ASI
sedini mungkin, juga lebih mudah memberikan ASI. Adanya kontak terus
menerus antara ibu dan bayinya memungkinkan ibu segera mengenali
tanda-tanda bayinya ingin minum sehingga ibu/bayi dapat
menyusui/menyusui on demand. Ibu yang melakukan rawat gabung
menghasilkan ASI yang lebih banyak, lebih dini, menyusui lebih lama, dan
lebih besar kemungkinannya menyusui eksklusif dibandingkan ibu yang tidak
melakukan rawat gabung.
- Memungkinkan proses bonding.
Rawat gabung akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayinya. Makin
banyak waktu ibu bersama bayinya, makin cepat mereka saling mengenal. Ibu
siap memberikan respon setiap saat. Rawat gabung juga dapat menurunkan
hormon stres pada ibu dan bayi. Bondingmerupakan dasar secure attachment
bayi dikemudian hari. Pembentukan pribadi dasar (basic trust) merupakan
dasar pribadi kokoh yang tangguh pada anak, adalah hasil dari secure
attachment yang berjalan baik. Bayi/anak percaya pada lingkungan,
mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang penuh percaya diri.
- Peralatan minimal. Jiika
dilakukan rooming in (bedding-in--bayi satu tempat tidur dengan ibu),
akan mengurangi pembelian boks bayi. Pada bedding-in., bimbingan
posisi menyusui dengan posisi ibu tidur sebaiknya dilakukan sejak di RS.
Rumah-sakit yang masih mengenal kan botol untuk memberikan minum bayi
(walau isinya ASI perah) akan mempersulit bayi melekatkan mulutnya pada
payudara ibu.
- Menurunkan infeksi. Adanya
kontak kulit dengan kulit antara bayi dan ibu memungkinkan bayi terpapar
pada bakteri-bakteri normal pada kulit ibu, yang dapat melindungi bayi
terhadap kuman-kuman berbahaya. Kolostrum (ASI berwarna bening yang keluar
di awal kelahiran dan jumlahnya sangat sedikit) mengandung banyak
antibodi, yang segera didapat bayi, juga melindungi bayi terhadap
penyakit. Dahulu, pelayan kesehatan sering mendorong bayi ke kamar bayi
bila jam besuk tiba. Kekhawatiran bayi tertular penyakit dari pengunjung
merupakan alasan utama. Ibu yang sakit flu cukup memakai masker saja.
Menyusui di kala ibu sakit memberikan paparan antibodi yang dihasilkan
pada ibu yang sakit. Antibodi terhadap penyakit terten tu tidak akan
terjadi saat ibu sehat. Juga penekanan kualitas kolostrum yang sangat
baik.
- Keuntungan untuk bayi. Bayi yang
dirawat gabung akalebih jarang menangis, lebih mudah ditenangkan, lebih
tidur. Mereka minum lebih banyak dan berat badan nya lebih cepat
naik. Ikterus lebih jarang terjadi. Bayi juga lebih hangat
karena berada dalam kontak terus menerus dengan kulit ibunya.
- Melatih ketrampilan ibu merawat
bayinya sendiri tindakan perawatan bayi yang dilakukan di dekat ibunya
akan membantu ibu melatih keterampilan merawat bayinya sendiri, sehingga
pada saat pulang ibu sudah tidak canggung lagi merawat bayinya. Hal ini dapat
meningkatkan rasa percaya diri ibu.
Sebuah penelitian
prospektif di RS Sanglah dilakukan oleh Soetjiningsih (tahun 1986) untuk
melihat dampak status kesehatan bayi sebelum dan sesudah dilakukannya rawat
gabung. Hasil penelitian terhadap 1.862 bayi sebelum dilakukan rawat gabung
yang terdiri dari bayi berat lahir rendah (BBLR) 241 bayi dan 1.621 bayi cukup
bulan dan dibandingkan dengan 1.965 bayi setelah dilakukan rawat gabung
(terdiri dari 232 BBLR dan 1.733 bayi cukup bulan) menunjukkan penurunan kasus
yang cukup signifikan. Kejadian kasus otitis media purulenta (radang telinga),
diaresepsis dan meningitis lebih tinggi dibandingkan setelah dilakukan rawat
gabung. Perawatan di rumah-sakit menjadi lebih pendek sehingga sangat
menguntungkan bisnis rumah-sakit karena.turn over pasien menjadi tinggi.
Jadi setelah para ibu
mengetahui manfaat dari rooming in Mau kah para ibu siap untuk
pelayanan ini. Sudah sepan tasnya hal ini menjadi hak para ibu, karena setelah
melewati perjuangan antara hidup dan mati saat melahirkan, tentu para ibu ingin
bersama-sama dengan buah hatinya.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.