Kram perut merupakan
salah satu keluhan yang sering terjadi di masa kehamilan. Tidak peduli berapa
pun usia kandungan kram bisa menyerang Anda kapan pun dan di mana pun. Kram
perut saat hamil sejatinya memang merupakan keluhan yang normal dan tidak
berbahaya bagi pertumbuhan janin maupun bagi si ibu. Kendati demikian, pada
beberapa kasus ia rupanya juga bisa menjadi indikasi tanda bahaya kehamilan
yang wajib diwaspadai. Berikut ini seputar masalah kram perut selama kehamilan,
mulai dari jenis-jenis hingga cara mengatasinya.
Kram Perut pada Ibu
Hamil, Secara umum, ada 2 jenis kram perut yang dapat dialami oleh ibu hamil,
yaitu kram perut yang normal dan kram perut yang menjadi tanda bahaya
kehamilan. Kedua jenis kram perut ini menunjukan gejala, dampak, dan dapat
diatasi dengan cara yang saling berbeda.
Kram yang Normal dan
Cara Mengatasinya, Kram perut normal umumnya terjadi pada usia kehamilan awal
dan usia kehamilan trimester akhir. Kram yang terjadi pada usia kehamilan awal
disebabkan oleh meningkatnya jumlah hormon progesteron dalam tubuh ibu hamil,
ketika tubuhnya secara alami menyediakan sel telur bagi janin.
- Kram ini akan terhenti dengan sendirinya jika janin sudah mampu memproduksi hormon progesteronnya sendiri yaitu pada usia kehamilan telah mencapai 3 bulan.
- Kram pada kehamilan trimester akhir merupakan tanda bahwa masa persalinan sudah semakin dekat. Kram perut ini disebabkan oleh kontraksi ringan akibat pemanasan yang dilakukan oleh janin untuk bersiap keluar dari rahim ibunya dan terlahir ke dunia. Jika Anda mengalami kram teratur ini, segeralah klinik persalinan terdekat.
Secara umum, kedua
jenis kram ini tidak berbahaya karena merupakan suatu kondisi normal yang
dialami hampir oleh setiap wanita. Terkhusus untuk kram yang terjadi pada usia
awal kehamilan, Anda dapat mengatasinya dengan cara mandi air hangat untuk
merelaksasi otot-otot yang kaku akibat kram yang terjadi, minum air putih
sebanyak mungkin, serta duduk dengan kedua lutut berada di posisi lurus sejajar
di depan Anda.
Kram Perut yang
Berbahaya dan Harus Diwaspadai
Dua jenis kram perut
yang dijelaskan di atas merupakan jenis kram perut yang aman dan tidak perlu
dikhawatirkan. Akan tetapi, Anda perlu waspada jika mengalami kram perut yang
menunjukan tanda-tanda lain. Ya, ada beberapa jenis kram perut yang rupanya
bisa menjadi tanda-tanda bahwa kehamilan Anda sedang mengalami masalah.
Beberapa kram perut tersebut antara lain:
- Kram di awal masa kehamilan beberapa saat sesudah siklus menstruasi menghilang. Ini bisa jadi pertanda bahwa ada kesalahan dalam perkembangan embrio. Untuk memastikannya, perlu dilakukan pemeriksaaan ultrasonik sehingga Anda harus segera menghubungi dokter kandungan Anda untuk segera memperoleh penanganan dan perawatan darurat.
- Kram yang memburuk dengan rasa sakit kian bertambah parah di masa awal hingga pertengahan kehamilan. Ini bisa menjadi indikasi terjadinya keguguran. Apalagi bila kram ini diikuti dengan pendarahan hebat.
- Kram yang terjadi dengan rasa sakit yang luar biasa dalam jangka waktu lama bisa. Ini menjadi pertanda jika Anda mengalami kehamilan ektopik terganggu. Kehamilan ektopik adalah kondisi kehamilan di mana sel embrio tidak berkembang di dalam rahim, melainkan ia menempati dan tumbuh di bagian tuba fallopi.
- Kram perut hebat yang terjadi dalam kurun waktu antara minggu ke 20 hingga minggu ke 37 kehamilan. Ini dapat mengindikasikan terjadinya persalinan prematur. Beberapa obat-obatan diketahui mampu mencegah pecahnya air ketuban dan membantu paru-paru janin untuk lebih siap, kalau-kalau kelahiran prematur memang terjadi. Kram pada masa akhir kehamilan dengan kontraksi yang sangat sering. Ini bisa mengindikasikan jika si janin terlilit tali pusar (plasenta).
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.