Dewasa ini sering ditemui bayi yang betah di rahim
Bunda sehingga meskipun telah lewat masanya, belum mengirimkan tanda-tanda akan
lahir. Bagi orang tua yang baru pertama kali mengalami hal tersebut, mungkin
harap-harap cemas. Sementara, bagi orang tua yang menunggu kelahiran buah hati
yang kedua atau ketiga mungkin lebih tenang. Meskipun, sedikit rasa was-was
mungkin tetap ada, mengingat perbedaan dengan kehamilan sebelumnya.
Terlepas dari rasa cemas, tekanan fisik akan kehamilan yang makin menua dan berat
adalah sebuah tantangan tersendiri. Satu hal yang perlu dicermati bersama
adalah bahwa perkiraan kelahiran memiliki batas toleransi dua minggu setelah
prediksi. Sehingga, ketika keterlambatan terjadi hanya beberapa hari setelah
lewat tanggal perkiraan, ini belum dapat dikatakan sebagai kelahiran yang
terlambat. Namun, ketika masa 14 hari telah lewat dan belum muncul tanda-tanda
persalinan, maka kandungan harus segera diperiksa. Terlalu lama di dalam
kandungan melewati masa kehamilan dapat membahayakan bayi dan ibu.
Berikut beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya kelahiran yang terlambat.
Posisi Janin yang Salah, Posisi salah yang dimaksud adalah miring atau
sungsang, dimana letak kepala menjauhi mulut rahim. Kondisi ini tentu akan
menyulitkan proses kelahiran secara normal, sehingga untuk mengeluarkan anak
dari dalam rahim harus melalui operasi Caesar.
Ukuran Tubuh yang Terlalu Besar, Tubuh anak yang terlalu besar atau gemuk juga bisa
memengaruhi proses kelahiran, karena akan sulit dikeluarkan dari dalam rahim,
apalagi jika ukuran pinggul Ibu terbilang kecil. Oleh karena itu, penting bagi
Ibu untuk menjaga pola makan dan asupan gizi yang seimbang untuk mendukung
perkembangan si Kecil dalam kandungan.
Riwayat Kelahiran Terlambat, Jika ada anggota keluarga lain yang memiliki riwayat
kelahiran terlambat, atau Ibu pernah mengalami kondisi ini pada kehamilan
sebelumnya, kelahiran lewat waktu memang umum terjadi. Yang terpenting adalah
rutin melakukan pemeriksaan kandungan sebagai salah satu cara untuk menjaga
kehamilan dan untuk mendeteksi potensi terjadinya kelainan.
Kesalahan Prediksi Kelahiran, Banyak ibu hamil yang merasa kelahirannya terlambat,
padahal sebenarnya tidak sama sekali. Penyebabnya adalah kesalahan dalam
menghitung usia kehamilan. Kesalahan ini bisa terjadi karena ibu yang tidak
yakin kapan tanggal menstruasi terakhir. Padahal prediksi waktu kelahiran
dihitung berdasarkan tanggal tersebut.
Setelah Ibu mengetahui apa saja faktor penyebab
terjadinya kelahiran yang terlambat, selanjutnya saya akan menjelaskan beberapa
resiko yang bisa timbul akibat kondisi ini.
Menurunnya Fungsi Plasenta, Berkurangnya fungsi plasenta dapat menyebabkan
menurunnya pasokan nutrisi dan oksigen pada janin, sehingga perkembangan janin
dalam kandungan bisa terhambat.
Menurunnya Jumlah Cairan Amino (Ketuban), Air ketuban memiliki fungsi penting untuk
perkembangan janin dalam kandungan, yaitu sebagai bantalan untuk melindungi
janin dari trauma atau benturan, serta sebagai sistem imun untuk melindungi
janin dari virus dan bakteri. Air ketuban yang terus berkurang bisa
membahayakan kondisi janin, sehingga membutuhkan penanganan yang cepat untuk
mengeluarkannya dari dalam kandungan.
Peningkatan Resiko Proses Kelahiran, Masa kehamilan yang melebihi waktu normal, mengharuskan
ibu hamil untuk melakukan proses persalinan secepatnya. Hal ini biasanya
dilakukan dengan operasi Caesar yang
tentu lebih berisiko. Selain itu, terjadinya komplikasi juga membuat risiko
persalinan semakin tinggi.
Kemungkinan Menelan dan Menghirup Mekonium, Kemungkinan ini bisa terjadi saat proses melahirkan.
Mekonium sendiri merupakan kotoran atau feses yang dihasilkan bayi selama di
dalam rahim. Jika tertelan, cairan mekonium dapat memepengaruhi
pertumbuhan janin dan menyebabkan gangguan fungsi pernapasan.
Meningkatnya Resiko Palsi Serebral, Palsi serebral adalah gangguan gerakan, otot, atau
postur yang disebabkan oleh cedera atau perkembangan abnormal di otak. Kondisi
ini paling sering terjadi sebelum kelahiran dan bisa berdampak pada sistem
motorik anak, sehingga fungsi perintah untuk menggerakkan tubuh akan terganggu.
Hilangnya Lapisan Lemak yang Melindungi Kulit, Kondisi ini dapat mengakibatkan kulit anak yang
kering, mengerut, dan mengelupas. Kukunya yang sudah tumbuh panjang juga dapat
berisiko melukai dirinya sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.