Senin, 09 Januari 2017

Faktor dan Resiko Kelahiran Terlambat

Posted by Bundamedik Healthcare System on 08.09 with No comments
Dewasa ini sering ditemui bayi yang betah di rahim Bunda sehingga meskipun telah lewat masanya, belum mengirimkan tanda-tanda akan lahir. Bagi orang tua yang baru pertama kali mengalami hal tersebut, mungkin harap-harap cemas. Sementara, bagi orang tua yang menunggu kelahiran buah hati yang kedua atau ketiga mungkin lebih tenang. Meskipun, sedikit rasa was-was mungkin tetap ada, mengingat perbedaan dengan kehamilan sebelumnya. 

Terlepas dari rasa cemas, tekanan fisik akan kehamilan yang makin menua dan berat adalah sebuah tantangan tersendiri. Satu hal yang perlu dicermati bersama adalah bahwa perkiraan kelahiran memiliki batas toleransi dua minggu setelah prediksi. Sehingga, ketika keterlambatan terjadi hanya beberapa hari setelah lewat tanggal perkiraan, ini belum dapat dikatakan sebagai kelahiran yang terlambat. Namun, ketika masa 14 hari telah lewat dan belum muncul tanda-tanda persalinan, maka kandungan harus segera diperiksa. Terlalu lama di dalam kandungan melewati masa kehamilan dapat membahayakan bayi dan ibu.


Berikut beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kelahiran yang terlambat.

Posisi Janin yang Salah, Posisi salah yang dimaksud adalah miring atau sungsang, dimana letak kepala menjauhi mulut rahim. Kondisi ini tentu akan menyulitkan proses kelahiran secara normal, sehingga untuk mengeluarkan anak dari dalam rahim harus melalui operasi Caesar.

Ukuran Tubuh yang Terlalu Besar, Tubuh anak yang terlalu besar atau gemuk juga bisa memengaruhi proses kelahiran, karena akan sulit dikeluarkan dari dalam rahim, apalagi jika ukuran pinggul Ibu terbilang kecil. Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk menjaga pola makan dan asupan gizi yang seimbang untuk mendukung perkembangan si Kecil dalam kandungan.

Riwayat Kelahiran Terlambat, Jika ada anggota keluarga lain yang memiliki riwayat kelahiran terlambat, atau Ibu pernah mengalami kondisi ini pada kehamilan sebelumnya, kelahiran lewat waktu memang umum terjadi. Yang terpenting adalah rutin melakukan pemeriksaan kandungan sebagai salah satu cara untuk menjaga kehamilan dan untuk mendeteksi potensi terjadinya kelainan.

Kesalahan Prediksi Kelahiran, Banyak ibu hamil yang merasa kelahirannya terlambat, padahal sebenarnya tidak sama sekali. Penyebabnya adalah kesalahan dalam menghitung usia kehamilan. Kesalahan ini bisa terjadi karena ibu yang tidak yakin kapan tanggal menstruasi terakhir. Padahal prediksi waktu kelahiran dihitung berdasarkan tanggal tersebut.

Setelah Ibu mengetahui apa saja faktor penyebab terjadinya kelahiran yang terlambat, selanjutnya saya akan menjelaskan beberapa resiko yang bisa timbul akibat kondisi ini.

Menurunnya Fungsi Plasenta, Berkurangnya fungsi plasenta dapat menyebabkan menurunnya pasokan nutrisi dan oksigen pada janin, sehingga perkembangan janin dalam kandungan bisa terhambat. 

Menurunnya Jumlah Cairan Amino (Ketuban), Air ketuban memiliki fungsi penting untuk perkembangan janin dalam kandungan, yaitu sebagai bantalan untuk melindungi janin dari trauma atau benturan, serta sebagai sistem imun untuk melindungi janin dari virus dan bakteri. Air ketuban yang terus berkurang bisa membahayakan kondisi janin, sehingga membutuhkan penanganan yang cepat untuk mengeluarkannya dari dalam kandungan.

Peningkatan Resiko Proses Kelahiran, Masa kehamilan yang melebihi waktu normal, mengharuskan ibu hamil untuk melakukan proses persalinan secepatnya. Hal ini biasanya dilakukan dengan operasi Caesar yang tentu lebih berisiko. Selain itu, terjadinya komplikasi juga membuat risiko persalinan semakin tinggi.

Kemungkinan Menelan dan Menghirup Mekonium, Kemungkinan ini bisa terjadi saat proses melahirkan. Mekonium sendiri merupakan kotoran atau feses yang dihasilkan bayi selama di dalam rahim. Jika tertelan, cairan mekonium dapat memepengaruhi pertumbuhan janin dan menyebabkan gangguan fungsi pernapasan.

Meningkatnya Resiko Palsi Serebral, Palsi serebral adalah gangguan gerakan, otot, atau postur yang disebabkan oleh cedera atau perkembangan abnormal di otak. Kondisi ini paling sering terjadi sebelum kelahiran dan bisa berdampak pada sistem motorik anak, sehingga fungsi perintah untuk menggerakkan tubuh akan terganggu.

Hilangnya Lapisan Lemak yang Melindungi Kulit, Kondisi ini dapat mengakibatkan kulit anak yang kering, mengerut, dan mengelupas. Kukunya yang sudah tumbuh panjang juga dapat berisiko melukai dirinya sendiri.
















0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.