CT scan sering digunakan untuk alat diagnosis pada permasalahan kesehatan. Untuk anak, setiap dokter wajib paham betul seberapa perlu pemeriksaan ini dan apakah ada indikasi klinis. Jika kurang mendukung, dokter memerlukan diagnosa yang lebih akurat. Salah satu jalan dengan dilakukan CT scan. Tapi apa sebenarnya CT scan pada anak? Apakah metode diagnosa ini aman untuk anak? Berikut wawancara melalui surat elektronik Redaksi Bunda Gazette dengan dr. Rina Safrina, SpRad editing dr. Herlina Uinarni. SpRad(K ).
T: Penelitian mengatakan, anak-anak lebih sensitive terhadap radiasi CT scan, bagaimana tanggapan dokter mengenai hal ini?
J: Pertama, kita perlu mengetahui apa itu CT scan. CT scan dikenal Computed Tomography Axial (CAT) yang menggunakan sinar-X. Alat ini mengirimkan partikel X-ray melalui tubuh yang dianalisa. Dosis paparan sinar-X disesuaikan usia, berat badan pasien, dan keperluan diagnostik. Dosis ini diatur dan dipantau sebelum dan selama pemeriksaan. Pasien mendapatkan jumlah minimum paparan radiasi untuk menghasilkan gambar yang optimal.
Dunia medis mengenal As Low As Reasonably Achievable (ALARA), prinsip keselamatan dan persyaratan peraturan program keselamatan radiasi. Program ini berdasarkan pengaturan dan keamanan dosis radiasi yang berefek biologis pada jaringan hidup. Setiap dosis radiasi dari sinar dapat menghasilkan beberapa tingkat efek merugikan yang kemungkinan dapat dimanifestasikan sebagai peningkatan risiko genetic mutasi dan kanker. Bayi dalam kandungan (trimester pertama kehamilan) dan anak-anak kecil lebih sensitif terhadap risiko sinar-X. Selama ini CT scan dianggap pemeriksaan yang aman dan manfaat diagnostik secara umum lebih besar dari pada risiko akibat tereksposur X-ray (radiasi).
Dunia medis mengenal As Low As Reasonably Achievable (ALARA), prinsip keselamatan dan persyaratan peraturan program keselamatan radiasi. Program ini berdasarkan pengaturan dan keamanan dosis radiasi yang berefek biologis pada jaringan hidup. Setiap dosis radiasi dari sinar dapat menghasilkan beberapa tingkat efek merugikan yang kemungkinan dapat dimanifestasikan sebagai peningkatan risiko genetic mutasi dan kanker. Bayi dalam kandungan (trimester pertama kehamilan) dan anak-anak kecil lebih sensitif terhadap risiko sinar-X. Selama ini CT scan dianggap pemeriksaan yang aman dan manfaat diagnostik secara umum lebih besar dari pada risiko akibat tereksposur X-ray (radiasi).
T: Apa dan mengapa perlu pemeriksaan CT scan pada anak?
J: Pada kasus anak, dokter selalu menggunakan alat pemeriksaan yang aman dan tepat, yakni USG. Namun, tak semua kondisi dan organ yang akan dinilai dapat menggunakan USG (USG tak dapat menembus tulang, udara, dan analisa tumor). Dokter akan memilih alternatif lain tergantung keperluan klinis. Pilihan pertama, modalitas radiologi yang tidak menggunaan sinar-X, misalnya MRI. Namun, pada kondisi tertentu, jika hal itu memiliki kekurangan, dokter perlu modalitas lain seperti CT scan tergantung kondisi dan organ apa yang akan dianalisa.
T: Kapan Pemeriksaan CT
scan anak ini dilakukan?
J: Pemeriksaan sesuai indikasi yang ketat dan kebutuhan dokter yang merekomendasi. Sebelum CT scan telah dilakukan pemeriksaan USG atau foto X-ray konvensional. Dokter radiologi harus menyarankan pemeriksaan lanjutan dengan CT scan. Karena anak lebih sensitif terhadap radiasi, pemeriksaan CT scan hanya jika sangat penting untuk membuat diagnosis. Pemeriksaan CT scan tidak perlu diulang dalam jangka waktu dekat kecuali benarbenar diperlukan dan tidak ada modalitas pengganti lain yang lebih baik.
J: Pemeriksaan sesuai indikasi yang ketat dan kebutuhan dokter yang merekomendasi. Sebelum CT scan telah dilakukan pemeriksaan USG atau foto X-ray konvensional. Dokter radiologi harus menyarankan pemeriksaan lanjutan dengan CT scan. Karena anak lebih sensitif terhadap radiasi, pemeriksaan CT scan hanya jika sangat penting untuk membuat diagnosis. Pemeriksaan CT scan tidak perlu diulang dalam jangka waktu dekat kecuali benarbenar diperlukan dan tidak ada modalitas pengganti lain yang lebih baik.
T: Persiapan yang perlu
diperhatikan anak sebelum pemeriksaan CT scan?
J: Anak dibuat tenang dan tidak takut. Anak tak makan atau minum beberapa jam sebelum prosedur. Karena jika harus pergi ke kamar mandi akan menggangu prosedur. Pakaian yang dikenakan longgar danmudah diganti. Jangan memakaikan perhiasan. Orangtua memberi dukungan dan suasana kondusif. Lebih baik jadwal pemeriksaan disesuaikan jam tidur anak. Ikuti prosedur dan instruksi yang telah diatur bagian radiologi.
J: Anak dibuat tenang dan tidak takut. Anak tak makan atau minum beberapa jam sebelum prosedur. Karena jika harus pergi ke kamar mandi akan menggangu prosedur. Pakaian yang dikenakan longgar danmudah diganti. Jangan memakaikan perhiasan. Orangtua memberi dukungan dan suasana kondusif. Lebih baik jadwal pemeriksaan disesuaikan jam tidur anak. Ikuti prosedur dan instruksi yang telah diatur bagian radiologi.
T: Efek samping dari CT
scan pada anak?
J: Efek samping CT scan dapat dibagi berdasarkan: akibat radiasi sinar-X, dan akibat kontras injeksi atau anastesi. Akibat radiasi sinar-X, metode ini dapat menimbulkan kanker jika paparan X-ray terakumulasi. Hasil analisa DR. David Brenner, Ph.D., professor biofisika radiasi di Columbia University Medical Center yang melakukan penelitian bahaya radiasi, paparan dosis rendah pada akhirnya dapat menyebabkan kanker jika terakumulasi.
J: Efek samping CT scan dapat dibagi berdasarkan: akibat radiasi sinar-X, dan akibat kontras injeksi atau anastesi. Akibat radiasi sinar-X, metode ini dapat menimbulkan kanker jika paparan X-ray terakumulasi. Hasil analisa DR. David Brenner, Ph.D., professor biofisika radiasi di Columbia University Medical Center yang melakukan penelitian bahaya radiasi, paparan dosis rendah pada akhirnya dapat menyebabkan kanker jika terakumulasi.
Pemeriksaan dengan sinar-X
terutama CT scan harus dengan indikasi yang tepat. Sehubungan dengan efek
radiasi perlu selalu diingat istilah Ok Today, Cancer Tomorrow? Hal ini
tentunya berlaku pada semua orang. Pemberian kontras injeksi, memungkinkan
alergi dari ringan hingga berat pada pasien. Pasien wajib memberitahu petugas
jika memiliki alergi terhadap yodium atau hal lain sebelum pemeriksaan.
Sedangkan kemungkinan efek samping anastesi umum atau sedasi dapat terjadi.
Secara umum setiap tindakan, tenaga medis memantau dengan ketat dan
mengutamakan keamanan dan kesejahteraan anak atau pasien.
T: Apakah tingkat
seperti ini penyebab kanker?
J: Masih diperdebatkan sampai saat ini. Oleh karena itu selalu dilakukan untuk membatasi jumlah radiasi pada anak dengan CT scan. Salah satu cara terbaik untuk membatasi paparan radiasi adalah menghindari pemeriksaan CT scan yang tidak jelas dibutuhkan. Membatasi area scan hanya area tubuh yang akan diperiksa. Ahli radiologi mengatur penggunaan dosis radiasi sehingga mendapatkan dosis yang terendah dengan manfaat diagnosis yang akurat dan meminimalisir risiko efek radiasi dikemudian hari.
J: Masih diperdebatkan sampai saat ini. Oleh karena itu selalu dilakukan untuk membatasi jumlah radiasi pada anak dengan CT scan. Salah satu cara terbaik untuk membatasi paparan radiasi adalah menghindari pemeriksaan CT scan yang tidak jelas dibutuhkan. Membatasi area scan hanya area tubuh yang akan diperiksa. Ahli radiologi mengatur penggunaan dosis radiasi sehingga mendapatkan dosis yang terendah dengan manfaat diagnosis yang akurat dan meminimalisir risiko efek radiasi dikemudian hari.
T: Bagaimana
keefektifan dari pemeriksaan CT scan pada anak?
J: Pemeriksaan CT scan tak menimbulkan rasa sakit, non-invasif dan akurat. Metode ini pun sangat baik untuk menggambarkan struktur tulang, jaringan lunak, paru-paru pembuluh darah. Tak hanya itu. Alat yang tak sensitif dengan gerak ini pun dapat mendeteksi kelainan bagian dalam organ serta menilai pendarahan cukup cepat sehingga membantu penanganan lebih cepat dan tepat. Pasien dengan perangkat medis implan apapun, dapat menjalani pemeriksaan CT scan.
J: Pemeriksaan CT scan tak menimbulkan rasa sakit, non-invasif dan akurat. Metode ini pun sangat baik untuk menggambarkan struktur tulang, jaringan lunak, paru-paru pembuluh darah. Tak hanya itu. Alat yang tak sensitif dengan gerak ini pun dapat mendeteksi kelainan bagian dalam organ serta menilai pendarahan cukup cepat sehingga membantu penanganan lebih cepat dan tepat. Pasien dengan perangkat medis implan apapun, dapat menjalani pemeriksaan CT scan.
T: Kapan perlu ke
dokter kembali pasca CT scan?
J: Pasca pemeriksaan CT scan dan hasil analisa dokter radiologi telah dibuat, pasien membawa hasil ke dokter yang meminta analisa untuk ditentukan tindakan medis berikutnya.
J: Pasca pemeriksaan CT scan dan hasil analisa dokter radiologi telah dibuat, pasien membawa hasil ke dokter yang meminta analisa untuk ditentukan tindakan medis berikutnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.