Kebahagian
menjadi seorang ibu akan terasa lengkap ketika mengalami hal-hal yang sudah
menjadi kodrat seorang wanita bisa dilalui dengan sempurna. Awal kebahagiaan
dimulai pada saat melangsungkan pernikahan, kemudian menjalani masa-masa
menjadi ibu hamil dan kemudian melahirkan buah hati tercinta dengan selamat.
Satu hal lagi yang akan menyempurnakan kebahagiaan itu jika bisa memberikan ASI
secara esklusif selama 6 bulan dan diteruskan sampai usia anak 2 tahun. Dengan
begitu seorang ibu telah memberikan yang terbaik untuk buah hati bagi masa
depannya kelak.
Namun, tidak sedikit
ibu yang kecewa keinginannya untuk memberikan ASI esklusif tidak berhasil
karena produksi ASI-nya tidak banyak dan tidak mencukupi kebutuhan bayinya.
Sebenarnya banyak hal yang mempengaruhi produksi ASI. Produksi dan pengeluaran
ASI dalam tubuh dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu prolaktin dan oksitosin.
Prolaktin mempengaruhi
jumlah produksi ASI. Sedangkan oksitosin mempengaruhi proses pengeluaran ASI.
Prolaktin biasanya berkaitan dengan nutrisi dari ibu. Maka, kalau asupan
nutrisinya baik, prolaktin yang dihasilkan tubuh pun meningkat sehingga ASI
yang dihasilkan juga banyak. Walaupun banyak produksi ASI, sayang kalau tidak bisa
dikeluarkan dari tubuh. Untuk mengeluarkan ASI dibutuhkan hormon oksitosin yang
bekerjanya tergantung pada proses hisapan dari puting susu. Semakin puting
sering dihisap oleh mulut bayi, hormon oksitosin yang dihasilkan semakin
banyak, sehingga susu yang keluar pun banyak.
Hormon oksitosin ini
sering dijuluki sebagai hormon kasih sayang. Sebab, kadarnya sangat dipengaruhi
oleh suasana hati, rasa bahagia, rasa dicintai, rasa aman, tenang, dan relaks.
Jika kedua hormon ini bekerja maksimal, ASI akan keluar dengan lancar. Kalau
ASI tidak lancar, ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai berikut :
Penuhi kebutuhan
nutrisi, Sebaiknya pada masa
menyusui, ibu mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gizi yang baik
dan seimbang. Sebab hal ini bisa memperbanyak produksi dan memperlancar ASI.
Hindari pemberian susu
formula, Terkadang karena banyak
orang tua merasa bahwa ASI-nya masih sedikit atau takut anak tidak kenyang,
banyak yang segera memberikan susu
formula. Padahal pemberian susu formula itu justru akan menyebabkan ASI
semakin tidak lancar. Anak relatif malas menyusu atau malah bingung puting
terutama pemberian susu formula dengan dot. Begitu bayi diberikan susu formula,
maka saat ia menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume ASI makin
berkurang. Makin sering susu formula diberikan makin sedikit ASI yg diproduksi.
Hilangkan gangguan
psikologis yang sedang dialami/hindari stress, Misalnya stres karena
beban kerja yang terlalu berat di kantor atau masalah lain. Semakin stres,
semakin berkurang produksi ASI. Faktor kejiwaan ini tidak hanya akan
berpengaruh terhadap si ibu tapi juga bayinya karena konsumsi ASI menjadi
berkurang.
Tingkatkan frekuensi
menyusui/memompa/memeras ASI, Semakin sering bayi
menghisap ASI, produksi air susu makin banyak. Jika ibu bekerja, sebaiknya
mereka memerah
ASI sebelum pergi ke tempat kerja.
Lakukanlah perawatan
payudara secara teratur, Perawatan payudara bisa
dilakukan dengan pemijatan sendiri atau dikompres dengan air hangat dan air
dingin secara bergantian. Bila salah satu payudara ketersediaan ASI-nya telah
habis ketika menyusui, gantilah ke payudara yang satunya lagi, agar kedua payudara
aktif memproduksi ASI.
Hindari penggunaan DOT,
empeng, dan lainnya, Jika ibu ingin
memberikan ASI peras/pompa (ataupun memilih susu formula) berikan ke bayi
dengan menggunakan sendok, bukan dot, Saat ibu memberikan dengan dot, maka anak
dapat mengalami BINGUNG PUTING (nipple confusion). Kondisi di mana bayi hanya
menyusu di ujung puting seperti ketika menyusu dot. Padahal, cara menyusu yang
benar adalah seluruh areola (bagian gelap di sekitar puting payudara) ibu masuk
ke mulut bayi. Akhirnya, si kecil jadi tidak mau menyusu langsung dari payudara
karena ia merasa betapa sulitnya mengeluarkan ASI. Sementara kalau menyusu dari
botol, hanya dengan menekan sedikit saja dotnya, susu langsung keluar. Karena
itu hindari penggunaan dot dan sebagainya.
Kosongkan payudara
setelah anak selesai menyusui, Jika makin sering
diminta (di susui/diperas/dipompa) maka makin banyak yg ASI yg di produksi.
Makin sering dikosongkan, maka produksi ASI juga makin lancar.
Dukungan dari ayah juga
sangat menentukan, Ayah diharapkan bisa
menenangkan dan memberi dukungan kepada ibu. Karena itu, peran ayah sangat
diperlukan guna mendukung ibu untuk terus memberikan ASI kepada bayinya.
Dukungan semacam ini akan membuat ibu menjadi lebih tenang secara psikologis
sehingga produksi ASI-nya juga melimpah.
Konsumsi jenis herbal
tertentu seperti daun katuk dan kacang hijau, Daun katuk dipercaya
bisa menjadi salah satu cara untuk melancarkan ASI. Sekarang ini banyak sekali
suplemen yang mengandung bahan herbal yang dapatmemperlancar ASI. Jika ragu
memilih jenis suplemen yang mana, Anda bisa berkonsultasi pada dokter
terlebih dahulu. Dan kacang ijo juga diyakini bisa meningkatkan produksi asi .
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.