Memasuki trimester
kedua kehamilan kondisi janin sudah lebih kuat dari pada semasa kehamilan di
trimester pertama. Namun, walau demikian ibu juga harus tetap waspada dalam
menjaga kondisi kehamilannya. Pasalnya, masalah pendarahan masih bisa terjadi
pada trimester kedua ini. walau kemungkinan terjadi kasus ini sangat kecil
terjadi pada ibu hamil.
Berikut penjelasan
mengenai penyebab terjadinya pendarahan di trimester kedua kehamilan:
Mola Hidatidosa, Mola hidatidosa atau yang secara umum dikenal dengan penyakit trofoblas / kehamilan anggur. Penyakit ini berhubungan dengan kelainan pertumbuhan plasenta. Dimana kehamilan abnormal yang tidak berbentuk janin melainkan terbentuk gelembung-gelembung seperti buah anggur (gelembung mola). Jika tidak ditangani dengan segera mola hidatidosa dapat mengakibatkan pendarahan yang terus menerus hingga dapat berpotensi menjadi penyakit trofoblas ganas. Penyakit trofoblas muncul setelah mengalami kehamilan anggur dan meningkatnya kadar HCG (Human Chorionic Gonadotropin) yakni hormone yang berkaitan dengan fungsinya mempertahankan janin menempel pada rahim ibu. Untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya hal seperti ini, ibu dapat melakukannya dengan cara menjaga asupan makanan khususnya memperbanyak asupan vitamin A, protein, serta rutin berkonsultasi dengan dokter kandungan terpercaya.
Inkompertensi Servik, Inkompertensi servik merupakan kondisi yang dapat menimbulkan keguguran atau
kelahiran premature. Hal ini disebabkan oleh menipisnya mulut rahim sehingga
tidak dapat menahan janin dan mengakibatkan kelahiran sebelum waktunya
(premature). Ibu yang mengalami inkompertensi servik menyebabkan rasa nyeri
yang cukup hebat. Untuk mendeteksi serta mencegah hal ini terjadi, pemeriksaan
USG secara rutin sangat dianjurkan.
Plasenta Previa, Plasenta previa adalah kondisi dimana plasenta melekat dibagian bawah rahim
sehingga menutupi sebagian atau seluruh mulut rahim. Pada usia trimester kedua
ini bagian bawah rahim lebih lemah, lebih tipis, karena perenggangan untuk
persiapan persalinan. Kondisi plasenta previa ini menyebabkan tertutupnya jalan
lahir si bayi serta mengakibatkan pendarahan selama masa kehamilan bagi si ibu.
Pada kasus plasenta previa ini mengharuskan ibu mengambil operasi cesar untuk
proses persalinannya kelak. gejala terjadinya kondisi ini adalah pendarahan
secara tiba-tiba tanpa disertai rasa sakit, serta pendarahan yang bisa
bervolume banyak atau sedikit dan tidak teratur.
Pendarahan di trimester
kedua tidak selamanya berujung pada sesuatu yang buruk, karena beberapa
pendarahan memang hal yang wajar. Namun untuk tindakan pencegahan dan
penanganan yang tepat sangat disarankan. Untuk itu, para ibu wajib rutin
berkonsultasi dengan para dokter kandungan terpercaya demi keselamatan ibu dan
sang calon bayi nantinya.
Sumber : http://ivansini.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.