Tidur merupakan hal yang sangat penting bagi bayi. Kualitas
tidur bayi berpengaruh tidak hanya pada
perkembangan fisik, namun juga terhadap perkembangan emosinya. Kuantitas dan
kualitas tidur seorang bayi harus terpenuhi dengan baik. Bayi yang tidur cukup
tanpa sering terbangun akan lebih bugar dan tidak gampang rewel keesokan
harinya.
Pada tidur terdapat dua fase yang sama-sama penting bagi
seorang bayi. Pertama adalah fase tidur
REM (rapid eye movement) atau fase tidur aktif. Ciri-ciri tidur bayi pada fase
ini antara lain, napas tidak teratur, tubuh cenderung tegang, bola mata bergerak-gerak di bawah kelopak
mata, dan bayi mudah terbangun dari tidurnya. Fase ini berperan dapat restorasi
emosi dan kognitif bayi. Pada bayi usia 1 bulan, fase REM berkisar 50%, namun
fase ini akan berkurang seiring bertambahnya usia anak hingga mencapai 20% pada
usia 3 tahun.
Sebaliknya, fase non-REM atau tidur tenang atau tidur
nyenyak ditandai dengan keadaan sangat santai, relaks, berbaring tenang dengan
detak jantung dan tarikan napas yang teratur, dan hampir tidak ber-mimpi. Sulit
membangunkan bayi dalam fase tidur ini. Fase ini berperan dalam restorasi fisik, dimana terjadi pelepasan hormon
pertumbuhan pada fase tidur ini. Seiring
bertambahnya usia anak, fase non REM yang mulanya 50% dari total tidur
berangsur akan bertambah dan mencapai 80% total tidur anak usia 3 tahun.
Proses menidurkan si kecil juga merupakan bagian penting
dari tidur bayi. Bayi yang sulit tidur akan mempengaruhi kuantitas dan kualitas
tidurnya. Berikut beberapa tips untuk menidurkan bayi.
- Ciptakan rutinitas
Pada awalnya bayi belum dapat membedakan siang dan malam, oleh karena itu bantulah ia dengan melakukan rutinitas yang biasa seperti sebelum menidurkan bayi dimandikan, dikenakan baju tidur yang nyaman dan dininabobokan setiap sore. Anda dapat menempatkan benda kesayangan si kecil di dekatnya agar ia merasa nyaman. - Ruangan dan baju yang nyaman
Ciptakanlah suasana ruangan yang nyaman, cukup hangat dan tenang. Jangan biasakan bayi tidur setiap malam di ruang tamu atau ruang lainnya yang terdapat banyak orang. Biasakan saat bayi akan tidur hanya ada orang tertentu saja yang menemaninya hingga tertidur. Pilihlah baju tidur yang nyaman untuk si kecil, yang menyerap keringat namun tidak juga membuatnya kedinginan. Bila ruang ber AC, sesuaikanlah suhu agar bayi tidak kedinginan atau kepanasan. - Biasakan lampu dinyalakan agak redup saat tidur.
Dengan menyalakan lampu lebih redup pada saat tidur akan membantu bayi belajar perbedaan siang dan malam. Bayi akan mengerti bahwa suasana yang lebih redup atau gelap merupakan suasana malam dan merupakan waktu tidur. - Perlakukan kegiatan siang dan malam secara berbeda.
Biasakan kegiatan yang sama diperlakukan berbeda antara siang dan malam. Misalnya saat siang hari setelah bayi selesai menyusu bayi diajak bermain atau beraktifitas, namun setiap akan ditidurkan, selesai bayi menyusu suasana dibuat nyaman dan siap untuk tidur. - Meninabobokan dengan lagu atau musik
Bayi akan merasa aman dan nyaman bila mendengarkan suara ibunya bersenandung atau mendengarkan music yang menenangkan. Musik yang diperdengarkan tidak harus music klasik, namun dapat dipilih music lain yang menenangkan bayi. - Massage atau pijatan yang lembut
Pijatan atau stimulasi sentuhan yang lembut dapat menenangkan dan membuat bayi merasa nyaman. Sehingga waktu yang diperlukan agar bayi tertidur lebih singkat, dan bayi tidur lebih lelap. - Membacakan cerita
Membacakan cerita untuk bayi sebagai pengantar dapat dimulai dengan sekedar membacakan cerita sederhana. Pada awalnya bayi mungkin tidak mengerti dengan cerita ibu, namun ia akan terbiasa dengan rutinitas membaca cerita sebagai pengantar tidurnya. Bacalah cerita dengan suara lembut. Kebiasaan ini dapat melatih bayi mengenal bahasa. - Hindari kegiatan yang terlalu aktif seperti melompat-lompat atau menonton televisi sebelum tidur. Biasakan suasana yang lebih tenang sebelum tidur.
Beberapa tips agar bayi
aman dan lelap tidurnya.
- Letakkanlah bayi pada posisi terlentang saat tidur. Posisi terlentang memiliki risiko yang relative lebih kecil dibanding dengan tidur dalam posisi tengkurap atau miring, terutama pada usia bayi yang masih muda dimana bayi belum mampu mengangkat kepalanya. Bila bayi sudah dapat mengangkat dan mengontrol gerakan kepalanya, maka bayi sudah dapat tidur dalam posisi yang lebih bervariasi asalkan tetap dijaga.
- Pastikan muka tidak tertutup selimut, bantal, atau lainnya saat tidur. Bila ingin sediakan bantal, sediakanlah bantal yang tipis dan ringan. Sebaiknya tempat tidur bayi rata sehingga mengurangi kemungkinan hidung bayi tertutup lekukan kasur saat bayi tengkurap.
- Hindari meletakkan mainan, boneka atau benda lain di tempat tidur bayi untuk menghindari bayi tertutup jalan nafasnya.
- Sebaiknya hindari menidurkan bayi satu tempat tidur dengan anak atau orang dewasa lain. Bila mungkin letakkan bayi di tempat tidur khusus bayi yang diletakkan di dekat ibu.
- Jangan merokok saat bayi tidur.
Sumber : DR. dr. Rini Sekartini, SpAK – RSIA Bunda Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.