Kemoterapi atau yang dikenal dengan kata kemo atau obat cito
tosic adalah pengobatan yang menggunaan zat kimia atau racun untuk memerangi sel-sel kanker. Sejarah
pengobatan kemoterapi berawal dari pasca operasi militer Perang Dunia II. Saat
itu beberapa pelaut yang terkena gas mustard ternyata memiliki jumlah
sel darah putih yang sangat rendah. Umumnya sel darah putih tumbuh sangat cepat. Melihat hal ini, para dokter
melakukan pengujian terhadap pasien
limfoma dengan menggunakan zat kimia yang terkandung dalam gas mustard. Alhasil
zat itu memperlambat atau menghentikan pembelahan
dan pertumbuhan sel-sel kanker. Selama dua dekade beberapa obat ditingkatkan dan telah terdapat lebih dari 100 jenis obat kemoterapi.
CARA KERJA
Kemoterapi bekerja
dengan cara menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker yang tumbuh
dan membelah cepat. Kemoterapi digunakan untuk: Pengobatan Kanker. Kemoterapi digunakan
untuk menyembuhkan kanker dan mengurangi bahkan mencegah kekambuhan. Peredaan
gejala kanker Kemoterapi dapat pula digunakan untuk memperkecil tumor yang menyebabkan rasa
sakit dan masalah lain.
CARA PENGOBATAN
Pengobatan kemoterapi
dilakukan tergantung kepada jenis kanker yang diderita. Terdapat berbapa metode
pengobatan, diantaranya:
- Topikal. Digunakan melalui krim yang dioleskan pada kulit.
- Oral. Kemoterapi dalam bentuk pil, kapsul, atau cairan
- Suntik. Diberikan melalui suntikan pada otot atau lapisan lemak misalnya di lengan atau perut.
- Intraperitoneal (IP). Kemoterapi langsung diberikan ke dalam rongga perut yang terdapat usus, hati, dan lambung di dalamnya.
- Intra-arteri (IA). Kemoterapi langsung dimasukkan ke dalam arteri yang menyalurkan darah ke kanker.
- Intravenous (IV). Kemoterapi langsung dimasukkan ke pembuluh darah vena. Metode ini digolongkan yang
- terbanyak.
EFEK SAMPING
Pada umumnya masyarakat
langsung menghubungkan kemoterapi dengan efek
samping yang tidak nyaman. Sebenarnya
manajemen efek samping sejak 20 tahun terakhir telah membaik. Efek
samping yang ditimbulkan kemoterapi bagi pasien bersifat subjetif dan
kasuistis. Hal itu jenis, stadium, cara pengobatan, dosis dan toleransi pasien.
Efek samping kemoterapi
muncul karena obat-obatan tersebut tidak memiliki kemampuan membedakan sel
kanker yang berkembang pesat dengan sel sehat yang secara normal juga memiliki
perkembangan pesat. Misalnya, rambut, sel
darah, sel kulit, serta sel-sel yang ada di dalam perut sehingga kemoterapi
memiliki efek negatif.
Berikut adalah gejala
efek samping yang bisa terjadi akibat kemoterapi:
- Mual dan muntah
- Rambut rontok (Alopecia).
- Rasa lelah dan lemah sepanjang hari, kesemutan atau pegel linu.
- Kehilangan nafsu makan.
- Sistim imun menjadi rendah akibat jumlah sel darah putih berkurang/
- Neutropenia)
- Sesak napas dan detak jantung tidak biasa akibat anemia..
- Mimisan.
- Kulit kering dan terasa perih
- Gampang memar.
- Gusi berdarah.
- Sulit tidur.
- Gairah seksual menurun.
- Konstipasi atau diare.
- Anemia
Hal terpenting, efek
samping kemoterapi tersebut akan segera hilang dan bisa dicegah setelah
pengobatan selesai. Selain itu, efek kemoterapi tidak akan menimbulkan akibat
yang berbahaya bagi kesehatan.
KELOLA
Telah diketahui bahwa selain
menargetkan sel-sel kanker, kemoterapi juga dapat merusak sel-sel sehat dan menyebabkan
efek samping yang tidak menyenangkan. Karenanya perlu pasien kemoterapi
memperhatikan beberapa hal. Diantaranya:
- Hindari diri dari orang orang yang sakit atau terkena infeksi selama kemoterapi, karena tingkat sel darah putih yang menurun dengan cepat sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi.
- Hindari menyetir kendaraan sendiri atau aktivitas yang memerlukan energi atau konsentrasi tinggi setelah sesi kemoterapi. Ajaklah anggota keluarga atau kawan untuk menemani pasien pulang setelah kemoterapi.
- Jika memungkinkan, pasien dapat bekerja di rumah atau paruh waktu.
- berkonsultasi dengan dokter ketika ingin mengonsumsi obat-obat lain, termasuk obat alergi, herba, pereda nyeri, dan lainnya. Hindari konsumsi minuman keras setidaknya selama masa kemoterapi. Jika mengalami gejala seperti demam, diare, muntah-muntah, sulit bernapas, sakit dada atau pendarahan, segera temui dokter
Mengobati penyakit
berbahaya seperti kanker tidaklah mudah, termasuk saat menjalani sesi kemoterapi.oleh
karenanya support dari keluarga pun harus
mendukung. Tetap semangat, pantang menyerah dan patuh sampai kemoterapi selesai.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.