Bayam adalah jenis
sayur yang kaya vitamin dan kalsium. Namun, ada beberapa kandungan bayam yang
ternyata tidak baik untuk buah hati tercinta yang usianya masih di bawah satu
tahun. BAYAM jelas merupakan sayuran sumber vitamin, selenium, dan kalsium yang
menakjubkan. Bayam juga kaya anti-oksidan yang dapat membantu melindungi tubuh
dari berbagai jenis kanker dan diyakini bisa membantu menurunkan tekanan darah
serta menjaga kemungkinan penurunan otak di hari tua.
Dengan segudang kandungan dan manaat, tidak mengherankan jika dalam dunia kartun, bayam menjadi makanan sumber kekuatan Popeye Sang Pelaut. Tapi, amankah bayam diberikan pada bayi Anda? Berbagai penelitian membuktikan bahwa bayam yang kaya nutrisi bukan berarti otomatis menjadi sumber nutrisi terbaik bagi sng buah hati. Kandungan oksalat dalam bayam bersifat mengikat besi dan kalsium, sehingga justru akan menghambat penyerapan ke dalam tubuh. Pada orang dewasa, kandungan oksalat tidak bayak berpengaruh, namun tidak demikian dengan buah hati yang ungsi pencernaannya belum sempurna. Lalu, kapan rasa bayam bisa diperkenalkan pada sang buah hati? Belum ada kesepakatan mengenai kapan bayam aman diperkenalkan pada bayi.
Ada dokter anak yang mengatakan sudah bisa diberikan saat buah hati Anda berumur 6-7 bulan, ada yang mengatakan aman dikonsumsi setelah 8 bulan, dan ada yang menyarankan agar pemberian bayam dilakukan setelah buah hati Anda berusia di atas satu tahun. Mana yang akan menjadi pilihan Bunda? Agar tidak bingung dan merasa lebih yakin dan nyaman, lebih baik jika berkonsultasi dengan dokter yang selama ini menangani buah hati Anda. Jika saatnya tiba, olahan bayam yang kaya vitamin dan kalsium akan menjadi sajian lezat bagi sang buah hati. Hanya saja, sebaiknya Bunda memperhatikan pemilihan dan pengolahan bayam.
Pilihlah bayam yang segar. Sebagian orang berpendapat bayam organik jauh lebih aman dikonsumsi karena bebas pestisida. Namun, belakangan penggunaan kata organik menjadi perdebatan tersendiri di kalangan ahli. Terlepas dari organik dan tidak organik, sebagian ibu rumah tangga memiliki cara tersendiri untuk mengetahui ad/tidak dan banyak/sedikitnya kadar pestida. Caranya dengan melihat kemulusan daun bayam. Semakin mulus, bisa jadi saat penanaman menggunakan banyak pestisida. Jika ditemui lubang di daun, ada kemungkinan pestisida yang digunakan sedikit, sehingga tidak membuat mati ulat yang kerap dianggap sebagai hama tanaman. Benar atau tidaknya pendapat tersebut tidak perlu diperdebatkan.
Yang jelas, sebelum diolah bayam harus dicuci bersih di bawah air mengalir. Setelah itu, silakan olah sesuai selera, jangan terlalu matang/lembek karena bisa melarutkan kandungan vitamin. Olahan bayam juga tidak disarankan dipanaskan kembali, karena proses pemanasa akan mengeluarkan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh.
Dengan segudang kandungan dan manaat, tidak mengherankan jika dalam dunia kartun, bayam menjadi makanan sumber kekuatan Popeye Sang Pelaut. Tapi, amankah bayam diberikan pada bayi Anda? Berbagai penelitian membuktikan bahwa bayam yang kaya nutrisi bukan berarti otomatis menjadi sumber nutrisi terbaik bagi sng buah hati. Kandungan oksalat dalam bayam bersifat mengikat besi dan kalsium, sehingga justru akan menghambat penyerapan ke dalam tubuh. Pada orang dewasa, kandungan oksalat tidak bayak berpengaruh, namun tidak demikian dengan buah hati yang ungsi pencernaannya belum sempurna. Lalu, kapan rasa bayam bisa diperkenalkan pada sang buah hati? Belum ada kesepakatan mengenai kapan bayam aman diperkenalkan pada bayi.
Ada dokter anak yang mengatakan sudah bisa diberikan saat buah hati Anda berumur 6-7 bulan, ada yang mengatakan aman dikonsumsi setelah 8 bulan, dan ada yang menyarankan agar pemberian bayam dilakukan setelah buah hati Anda berusia di atas satu tahun. Mana yang akan menjadi pilihan Bunda? Agar tidak bingung dan merasa lebih yakin dan nyaman, lebih baik jika berkonsultasi dengan dokter yang selama ini menangani buah hati Anda. Jika saatnya tiba, olahan bayam yang kaya vitamin dan kalsium akan menjadi sajian lezat bagi sang buah hati. Hanya saja, sebaiknya Bunda memperhatikan pemilihan dan pengolahan bayam.
Pilihlah bayam yang segar. Sebagian orang berpendapat bayam organik jauh lebih aman dikonsumsi karena bebas pestisida. Namun, belakangan penggunaan kata organik menjadi perdebatan tersendiri di kalangan ahli. Terlepas dari organik dan tidak organik, sebagian ibu rumah tangga memiliki cara tersendiri untuk mengetahui ad/tidak dan banyak/sedikitnya kadar pestida. Caranya dengan melihat kemulusan daun bayam. Semakin mulus, bisa jadi saat penanaman menggunakan banyak pestisida. Jika ditemui lubang di daun, ada kemungkinan pestisida yang digunakan sedikit, sehingga tidak membuat mati ulat yang kerap dianggap sebagai hama tanaman. Benar atau tidaknya pendapat tersebut tidak perlu diperdebatkan.
Yang jelas, sebelum diolah bayam harus dicuci bersih di bawah air mengalir. Setelah itu, silakan olah sesuai selera, jangan terlalu matang/lembek karena bisa melarutkan kandungan vitamin. Olahan bayam juga tidak disarankan dipanaskan kembali, karena proses pemanasa akan mengeluarkan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.