Percutaneous Vertebroplasty dan Kyphoplasty
Percutaneous vertebroplasty
merupakan teknik penyuntikan suatu semen tulang acrylic
(polymethylmethacrylate; PMMA) ke bagian tulang belakang melalui jarum trokar
yang bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, menjaga kestabilan tulang
belakang, dan pada beberapa kasus dapat mengembalikan postur tubuh.
Kyphoplasty merupakan
pengembangan dari teknik vertebroplasty, dimana semen tulang buatan dari
akrilik, yaitu PMMA disuntikkan melalui kulit langsung ke daerah tulang
belakang yang patah untuk menstabilkan tulang belakang. Kyphoplasty menggunakan
semacam balon yang dimasukkan ke dalam tulang belakang yang kemudian
dikembangkan dengan menginjeksikan PMMA ke dalamnya untuk mengembalikan
ketinggian/posisi tulang belakang. Penelitian menunjukkan bahwa kyphoplasty memberikan
efek yang baik untuk mengurangi nyeri pasien dan meningkatkan mobilitas pasien.
Teknik Percutaneous
vertebroplasty dan kyphoplasty biasanya dilakukan pada kondisi pasien dengan
kesadaran penuh dengan anestesi lokal.
Patah tulang belakang
mengakibatkan nyeri dan kecacatan. Percutaneous vertebroplasty dapat mengurangi
nyeri tidak hanya pada pasien dengan patah tulang belakang yang disebabkan oleh
osteoporosis, namun juga pada pasien patah tulang belakang akibat hemagioma
(tumor jinak pembuluh darah), dan patah tulang patologis akibat tumor tulang
belakang. Penelitian menunjukkan bahwa percutaneous vertebroplasty dapat
mengurangi nyeri yang diakibatkan oleh patah tulang belakang dan hemangioma.
Indikasi
terapi :
Patah tulang yang
disebabkan oleh osteolysis
Patah tulang kompresi
Patah tulang atau nyeri
akibat kanker saraf tulang belakang yang menyebar
Hemangioma pada tulang
belakang
Prognosis
Beberapa hari pasca
operasi pasien dapat mulai berlatih berjalan. Tujuannya adalah untuk
mencegah berkurangnya kekuatan otot dan mencegah pengeroposan tulang akibat
istirahat yang terlalu lama. Angka kesuksesannya adalah 95%.
Komplikasi
Komplikasi teknik
vertebroplasty diantaranya adalah timbulnya penekanan pada saraf tulang belakang,
radiculopathy, patah tulang rusuk dan emboli paru (kadang fatal), yang terjadi
karena bocornya semen masuk ke dalam cerobong/kanal saraf tulang belakang.
Sedangkan, komplikasi kyphoplasty diantaranya adalah timbulnya penekanan pada
saraf tulang belakang dan akar sarafnya, hematoma epidural, demam, dan hypoxia.
Secara umum, komplikasi teknik ini cukup rendah, dimana dengan panduan CT
saat teknik ini dilakukan, semua komplikasi tersebut dalam dikurangi.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.