Selasa, 13 September 2016

Perawatan Pasca Persalinan

Posted by Bundamedik Healthcare System on 07.43 with No comments
Kehamilan dan persalinan menyebabkan perubahan kendornya dinding perut karena pembesaran kehamilan dan longgarnya liang senggama serta otot dasar panggul. Keadaan dan kenyataan tersebut sebagian dapat dikembalikan sehingga mendekati normal, untuk selanjutnya da­pat mulai lagi hamil dengan kesehatan yang tetap prima.

Untuk mencapai sasaran tersebut da­pat dilakukan senam kesegaran jasmani setelah persalinan.

Latihan Mengecilkan dan Mengencangkan Dinding Perut
Tujuannya untuk mengembalikan keken­cangan otot dinding perut dan mengem­balikan kekencangan otot dasar panggul dan otot liang senggama. Latihan ini dapat dilakukan dengan dua cara :

Mengencangkan Otot Dinding Perut dengan Posisi Tidur
Kaki kanan dan kiri dapat diangkat silih berganti secara lurus dan setinggi mung­kin. Kaki dapat diputar seperti naik sepe­da. Satu kaki lusut keatas sedangkan kaki lain tumitnya dipegang. Kaki lurus dapat diletakkan pada tempat yang lebih tinggi, sedangkan badan diangkat seluruhnya dengan disangga bahu dan kaki/tumitnya. Lakukan Latihan ini beberapa kali.

Mengencangkan Otot Dinding Perut dalam Posisi Merangkak
Latihan dalam posisi merangkak, dilaku­kan dengan mengencangkan dan me­ngempeskan otot dinding perut. Denganposisi ini pula dilakukan latihan untuk mengembalikan kesegaran tulang bela­kang dengan ototnya.

Latihan untuk Mengembalikan Ukuran Liang Senggama
Seperti diketahui bahwa otot sfingter ani (liang dubur) sebagian melingkar kedalam liang senggama, sehingga dapat dilatih dengan jalan mengerutkan dan mengen­dorkan liang dubur itu. Latihan ini pun dapat dilakukan setiap saat atau bersa­maan dengan latihan mengencangkan otot dinding perut itu. Dengan latihan ini di­harapkan dapat mengembalikan keadaan liang senggama seperti semula sehingga keharmonisan keluarga dapat terjamin.

Ibu yang baru saja melahirkan mung­kin enggan melakukan banyak gerakan, karena ia takut sakit. Ambulasi atau ber­jalan secepatnya sangat penting untuk mencegah trombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah. setelah persalinan nor­mal dan bila tidak dibatasi oleh pemasang­an infus, dan bila tanda vital ibu (tekanan darah, suhu, frekuensi nadi dan napas) normal, ibu biasanya mampu pergi ke kamar mandi atau mandi dengan bantuan satu jam atau dua jam setelah melahirkan. Sebelum melakukan ini lakukan dahulu napas dalam clan latihan kaki sederhana, dan harus berdiri dan mengayun kakinya diatas sisi tempat tidur. Pada persalinan dengan bedah sesar, berjalan mulai 24-36 jam setelah melahirkan.

Berikut ini adalah urutan latihan untuk ibu setelah melahirkan.
  • Berbaring dengan lutut ditekuk. Tem­patkan Langan diatas perut dibawah area iga-iga. Napas dalam dan lambat melalui hidung dan kemudian keluarkan melalui mulut, kencangkan dinding abdomen untuk membantu me­ngosongkan paru-paru.
  • Berbaring telentang, lengan dikeatas­kan diatas kepala, telapak terbuka keatas. Kendurkan lengan kiri sedikit dan regangkan lengan kanan. Pada waktu yang bersamaan rilekskan kaki kiri dan regangkan kaki kanan sehing­ga ada regangan penuh pada seluruh bagian kanan tubuh. Ulangi pada sisi yang lain.
  • Kontraksi vagina. Berbaring telentang. Kedua kaki sedikit diregangkan. Tarik dasar panggul, tahan selama tiga detik dan kemudian rileks. Lanjutkan ini pada posisi berdiri dan duduk.
  • Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk. Kontraksikan/kencangkan otot-otot perut sampai tulang pung­gung mendatar dan kencangkan otot­otot bokong–tahan 3 detik kemudian rileks.
  • Setelah hari ketiga. Berbaring telen­tang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut. Angkat kepala dan bahu kira­kira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan dengan perlahan.
  • Posisi yang sama seperti diatas. Tem­patkan lengan lurus di bagian luar lutut kiri. Ulangi pada lutut kanan.
  • Otot betis saat hamil Bering mengalami kram, karena kekurangan kalsium dan vitamin E. Saat persalinan mungkin terasa pegal, lelah karena ikut serta dalam proses persalinan dengan menarik kearah badan ibu pada kala kedua.














0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.