Penelitian menunjukkan
bahwa setiap tahunnya sekitar 12,000 wanita di US mengidap kanker serviks.
Diketahui pula bahwa kanker serviks menjadi penyebab kematian urutan ke
dua pada wanita. Lalu apa sebenarnya yang disebut dengan kanker serviks
dan mengapa dapat begitu mematikan? Apa saja faktor penyebabnya
serta bagaimana cara menanganinya? Berikut penjelasan singkat mengenai
kanker serviks.
Apa
itu Kanker Serviks?
Kanker serviks berawal
pada sel – sel lapisan leher rahim (serviks). Letak leher rahim berada di
bagian bawah rahim. Leher rahim menghubungkan tubuh rahim (tempat janin
bertumbuh) ke organ reproduksi wanita. Sel – sel tersebut tidak secara
langsung berubah menjadi kanker. Akan tetapi sel – sel normal dari leher
rahim tersebut secara bertahap berubah menjadi pra-kanker dan selanjutnya
berubah menjadi kanker.
Dokter menggunakan beberapa istilah untuk menggambarkan perubahan pra-kanker, yakni neoplasia serviks intraepitel (CIN), skuamosa intraepitel lesi (SIL), dan displasia. Perubahan dari pra-kanker serviks ini dapat dideteksi dengan test Papsmear, test ini ditujukkan untuk mencegah kanker tersebut berkembang. Kanker serviks dimulai dari sel dengan “lesi pra-kanker”. Namun, hanya beberapa wanita dengan kondisi “lesi pra-kanker” akan berubah menjadi kanker serviks. Perubahan tersebut membutuhkan proses yang cukup lama, biasanya dalam jangka waktu bertahun – tahun, akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga perubahan tersebut terjadi dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.
Faktor apa saja yang
mempengaruhi adanya kanker serviks
Infeksi
HPV ( Human Papiloma Virus ), Terinfeksi HPV menjadi faktor utama munculnya
kanker serviks. HPV merupakan sekelompok virus (± 150 jenis) yang
menyerang bagian sel – sel kulit dan menyebabkan pertumbuhan papiloma
(kutil) terutama pada daerah sekitar kelamin. Seseorang dapat terinfeksi
HPV melaluki kontak kulit ke kulit, salah satu caranya melalui hubungan
seks. Umumnya wanita awalnya terinfeksi oleh HPV yang kemudian berkembang
menjadi kanker serviks. Meskipun HPV dapat menyebar saat berhubungan seks,
namun langkah penyebaran HPV dari satu orang ke orang lain adalah kontak
kulit ke kulit dengan daerah tubuh yang terinfeksi HPV. Infeksi HPV juga
dapat menyebar dari satu bagian tubuh yang lain, misalnya infeksi dapat
mulai di leher rahim dan kemudian menyebar ke organ reproduksi wanita.
Merokok, Wanita dengan kebiasaan merokok berpotensi dua
kali lipat terjangkit kanker serviks.
Imunosupresi
(lemahnya sistem kekebalan tubuh), Human Immunodeficiency Virus (HIV), virus yang
menyebabkan AIDS, menimbulkan kerusakan sistem kekebalan tubuh yang akan
meningkatkan risiko perempuan untuk tetinfeksi HPV, yang kemudian
berpotensi menimbulkan kanker serviks.
Infeksi
Chlamydia, Chlamydia adalah
jenis umum dari bakteri yang dapat menginfeksi sistem reproduksi. Bakteri
ini menyebar melalui kontak seksual. Infeksi Chlamydia dapat menyebabkan
peradangan panggul, yang menyebabkan infertilitas. Beberapa studi telah
melihat risiko yang lebih tinggi dari kanker serviks pada wanita yang
hasil tes darahnya menunjukkan tanda-tanda infeksi Chlamydia.
Kurangnya
asupan sayur dan buah, Wanita
yang diet rendah buah dan sayur atau dalam kesehariannya
kurang mengonsumsi buah dan sayur memiliki peningkatan risiko kanker
serviks.
Overweight
/ kelebihan berat badan / obesitas, wanita dengan kelebihan berat badan akan meningkatkan risiko
terkena kanker serviks, karena lemak yang berlebihan akan meningkatkan
kadar hormon estrogen, yang berakibat ke pertumbuhan kanker endometrium
(dinding rahim) dan kanker serviks — khususnya, subtype kanker yang
disebut adenokarsinoma (berdasarkan penelitian James V. Lacey Jr., PhD,
an epidemiologist with the National Cancer Institute).
Penggunaan
alat kontrasepsi (IUD), Penelitian
menunjukkan penggunaan IUD pada wanita memungkinkan untuk menurunkan
resiko kanker serviks.
Memiliki
beberapa kehamilan, Wanita
yang telah memiliki beberapa kehamilan (lebih dari tiga kali)
memiliki resiko yang lebih tinggi terkena kanker serviks.
Hamil
pertama saat diusia muda (sekitar 17 tahun), Mereka yang hamil untuk pertama kalinya
diusia muda lebih berpotensi terjangkit kanker serviks dibandingkan hamil
pertama di usia sekitar 25 tahun.
Riwayat
kanker serviks dari keluarga, Kanker serviks bisa juga karena faktor keturunan. Jika ibu
atau sanak saudara memiliki riwayat kanker serviks, maka potensi
terjangkit kanker serviks mencapai 2 hingga 3 kali lipat.
Tips untuk mencegah
terkena kanker serviks :
Kanker serviks
kebanyakan diawali dengan adanya lesi pra kanker, sehingga terdapat 2 cara
untuk mencegah terjadinya kanker serviks. Cara pertama adalah
untuk menemukan dan mengobati lesi pra kanker sebelum berubah menjadi
kanker serviks, dan cara kedua adalah dari sejak awal mencegah terjadi nya
lesi pra kanker.
1.) Menemukan lesi
pra-kanker
Cara yang terbukti ampuh
untuk mencegah kanker serviks adalah dengan pengujian screening. Test ini
dilakukan untuk menemukan pra-kanker sedini mungkin sebelum menjadi kanker
invasif. Test yang digunakan adalah Pap Smear dan test HPV ( Human
Papilloma Virus ). Pap smear direkomendasikan untuk semua wanita yang
sudah pernah melakukan hubungan suami istri, dari usia 21 sampai 65 tahun
setiap 3 tahun sekali minimal.
Jika ditemukan
gejala kanker tersebut dapat segera dicegah dan langsung diobati,
menghentikannya sebelum menjadi kanker serviks. Penting bagi setiap wanita
untuk rutin melakukan screening kanker serviks meskipun sudah pernah
melakukan vaksinasi, hal ini dikarenakan belum ditemukannya vaksin HPV
yang dapat memberikan perlindungan lengkap terhadap seluruh jenis kanker
serviks.
2.) Mencegah terjadinya
lesi pra-kanker dan kanker serviks
- Hindari kontak dengan HPV ( Human Papiloma
Virus ), Hal
ini dapat dikatakan sulit, namun salah satu cara yang terbaik
untuk meminimalisir HPV adalah tidak membiarkan orang lain memiliki
kontak dengan daerah genital anda atau tidak berganti – ganti pasangan.
Hal ini dikarenakan baik wanita dan pria sama – sama berpotensi
menyebarkan HPV.
- Penggunaan kondom, Menggunakan kondom tidak sepenuhnya mencegah
penularan HPV namun setidaknya meminimalisir resiko terjadinya
infeksi HPV yang dapat berakibat kanker serviks.
- Stop merokok!, Tidak
mengonsumsi rokok menjadi hal terpenting untuk mereduksi kemungkinan
terkena pra-kanker dan kanker.
- Pastikan mendapat vaksinasi, Vaksin yang dapat melindungi terhadap infeksi HPV
yang berpotensi menyebabkan kanker adalah HPV subtype 16 dan 18.
Vaksinasi bertujuan untuk mencegah infeksi HPV, sehingga cara kerja
dari vaksinasi pun tidak efektif jika seseorang telah terinfeksi HPV.
Dalam proses pencegahan
dini kanker serviks, bisa dikonsultasikan dengan dokter kepercayaan masing
– masing untuk informasi lebih lanjut serta penanganan yang tepat.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.