Preeklamsia merupakan
komplikasi yang relatif sering didapatkan selama kehamilan, yaitu sekitar 2-8
dari 100 kehamilan (2-8%). Preeklamsia ini merupakan keadaan yang hanya didapat
selama kehamilan (setelah kehamilan usia 20 minggu) sampai dengan 6 minggu
pasca persalinan. Preeklamsia dapat memiliki dampak buruk untuk jangka pendek
dan panjang terhadap diri anda (ibu hamil) dan juga janinnya.
Apakah penyebab dari
preeklamsia?
Penyebab pasti
preeklamsia tidak diketahui namun pada dasarnya masalahnya terdapat di plasenta
(ari2). Plasenta inilah yang menghubungkan ibu hamil dengan janinnya dan
plasenta pulalah yang menyalurkan makanan dan oksigen dari darah ibu hamil ke
janinnya.
Pada preeklamsia,
plasenta tidak mendapatkan darah yang cukup dari anda sehingga tidak dapat
memenuhi jumlah sesuai kebutuhan.
Bagaimana preeklamsia
dapat mempengaruhi saya?
Kebanyakan wanita dengan
preeklamsia hanya sedikit terkena, namun hanya sebagian kecil wanita terkena
komplikasi serius preeklamsia (kejang / eklamsia0.
Diagnosis preeklamsia
pada dasarnya ditegakkan atas dasar:
- tekanan darah tinggi
- Adanya protein yang bocor dan
masuk ke dalam urin
Bagaimana preeklamsia
dapat mempengaruhi janin saya?
Pada beberapa keadaan
preeklamsia, janin bisa saja dapat tetap sehat. Namun pada beberapa keadaan,
janin perlu dipantau untuk pasokan nutrisi dan oksigen untuk pertahankan
pertumbuhannya dalam rahim. Terkadang pada preeklamsia berat, janin perlu
dilahirkan lebih dini sehingga masih dalam keadaan prematuritas.
Apakah saya berisiko?
Preeklamsia pada
dasarnya dapat mengenai siapa saja, namun terdapat beberapa faktor risiko
seperti:
- Kehamilan pertama
- Bila anda, ibu anda atau
saudara perempuan anda memiliki riwayat preeklamsia
- Anda memiliki indeks massa
tubuh 35 atau lebih
- Usia anda 40 tahun atau lebih
- Kehamilan multipel seperti
kembar 2, 3 atau lebih
- Memiliki masalah medis seperti
masalah pada ginjal atau diabetes
- Kehamilan bayi tabung / IVF
Apa yang dimaksud dengan pencegahan preeklamsia?
Pencegahan preeklamsia
bertujuan untuk mencegah atau menunda timbulnya preeklamsia. Dengan
keberhasilan pencegahan preeklamsia, kehamilan dapat dilanjutkan dengan aman
dan janin dapat tumbuh dengan optimal.
Pencegahan akan optimal
bila dilakukan sebelum usia kehamilan 16 minggu.
Bagaimana skrining
preeklamsia dilakukan?
Skrining preeklamsia
dilakukan pada trimester pertama tepatnya antara usia 11-14 minggu.
Pemeriksaan skrining ini
meliputi :
- riwayat kesehatan ibu hamil dan
informasi demografik (tinggi, berat, etnis, riwayat merokok)
- pengukuran tekanan darah dari
kedua lengan
- pemeriksaan darah - PLGF
(Placental Growth Factor) dan PAPP-A (Pregnancy-Associated Plasma
Protein).
- Pemeriksaan USG (arus darah ibu
- Arteri uterina)
Bagaimana pelaksanaan skrining preeklamsia?
Skrining preeklamsia
dilakukan di hari yang sama dengan skrining sindroma Down dan memerlukan
pemeriksaan darah anda. Kemudian dokter akan menggabungkan hasil pemeriksaan
dengan data lainnya (riwayat kesehatan ibu, tekanan darah dan USG) dan akan
beritahukan hasilnya pada anda.
Apakah hasil yang didapatkan dari pemeriksaan
skrining preeklamsia?
- Risiko rendah
Risiko rendah berarti
kecil kemungkinan anda akan mendapatkan preeklamsia pada kehamilan anda. Namun
yang perlu diingat, risiko rendah bukan berarti anda tidak mungkin mendapatkan
preeklamsia
Risiko rendah berarti
anda hanya melanjutkan pemeriksaan kehamilan seperti biasanya.
- Risiko tinggi
Risiko tinggi tidak
berarti anda pasti mendapatkan preeklamsia. Namun dengan mengetahui kehamilan
anda berisiko tinggi, maka memungkinkan dilakukannya pencegahan dan juga
membantu pemantauan kehamilan anda
Skrining untuk Sindroma Down,
Edwards dan Patau
Pemeriksaan skrining kelainan
kromosom akan ditawarkan pada tiap wanita hamil untuk melihat adanya
kelainan kromosom 21 (sindroma Down), 18 (sindroma Edwards) dan 13 (Patau).
Pemeriksaan skrining yang
diberikan pada usia 11-14 minggu disebut dengan pemeriksaan kombinasi (combined
screening) karena merupakan kombinasi dari pemeriksaan darah dan USG.
Di akhir pemeriksaan, anda akan
mendapatkan angka yang menunjukkan risiko janin anda mendapatkan kelainan
kromosom.
Apakah sindroma Down, Edward
dan Patau?
Di dalam tubuh kita, terdapat
beberapa struktur kecil yag disebut dengan kromosom. Tiap kromosom
membawa gen yang menentukan bagaimana kita berkembang. Terdapat 23 pasang
kromosom di tiap sel manusia.
Sindroma Down
Pada sindroma Down, terdapat
ekstra copy di kromosom 21 pada tiap selnya. Bayi yang terlahir dengan keadaan
ini akan memiliki kesulitan dalam belajar. Mereka juga akan memiliki kesulitan
dalam berkomunikasi.
Janin dengan sindroma Down,
juga dapat memiliki masalah kesehatan seperti kesehatan jantungnya, pendengaran
dan penglihatan.
Sindroma Edward dan Patau
Pada sindroma Edward, terdapat
ekstra copy pada kromosom 18 pada tiap selnya. Sedangkan pada Patau terdapat
ekstra copy pada kromosom 13.di tiap selnya.
Mayoritas janin dengan kelainan
2 kromosom ini akan meninggal dalam rahim atau segera setelah bayi lahir.
Semua bayi yang terlahir dengan
kelainan kromosom ini, akan memiliki masalah serius pada kesehatannya seperti
masalah pada otak, jantung.
Seperti apakah skrining untuk
kelainan kromosom ini?
Pemeriksaan kromosom ini akan
diberikan pada usia kehamilan 11-14 minggu, dimana pemeriksaan skrining ini disebut
pemeriksaan skrining kombinasi karena merupakan gabungan dari hasil pemeriksaan
darah dan USG.
Bila usia kehamilan anda lebih
lanjut lebih dari usia 14 minggu, yaitu tepatnya 14-20 minggu, anda masih akan
dapat melakukan pemeriksaan skrining untuk sindroma Down, namun pemeriksaan ini
tidak akan seakurat pemeriksaan pada usia 11-14 minggu.
Apakah pemeriksaan ini akan
membahayakan untuk saya dan janin saya?
Pemeriksaan skrining tidak akan
membahayakan untuk anda dan janin anda. Namun yang perlu diingat, dari
pemeriksaan ini hanya akan mengatakan apakah janin anda berisiko tinggi atau
tidak, jadi bukan mengatakan janin anda pasti memiliki kelainan kromosom atau
tidak.
Bila dari hasil pemeriksaan ini
menunjukkan janin anda memiliki risiko tinggi, anda akan ditawarkan pemeriksaan
diagnostik untuk mengkonfirmasi benar tidaknya janin anda memiliki kelainan
kromosom.
Pemeriksaan diagnostik ini
berupa pemeriksaan untuk mengambil jaringan plasenta atau cairan ketuban, dan
pemeriksaan diagnostik memiliki risiko 1% untuk terjadinya keguguran.
Hasil Pemeriksaan Skinning
Hasil pemeriksaan akan
menunjukkan kemungkinan janin memiliki sindroma Down, Edwards atau Patau.
Bila hasil menunjukkan risiko
lebih rendah daripada 1:150, maka dikatakan memiliki risiko rendah untuk
mendapatkan kelainan kromosom. Namun risiko rendah tidak berarti 100% tidak
akan memiliki kelainan tersebut.
Bila hasil pemeriksaan skrining
menunjukkan risiko tinggi yaitu lebih tinggi dari 1:150 maka dikatakan janin
anda berisiko tinggi untuk mendapatkan kelainan kromosom.
Seberapa akuratkah pemeriksaan
skrining kombinasi ini?
Pemeriksaan
kombinasi ini memiliki akurasi 90% dengan angka false positive rate
5%.
Dr. Aditya Kusuma SpOG, K.Fer
HIGH RISK PREGNANCY CLINIC - RS BUNDA JAKARTA
Jl Teuku Cik Ditiro 28
Menteng Jakarta Pusat Call Center 1-500-799
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.