Senin, 17 Juli 2017

Pain Management

Posted by Bundamedik Healthcare System on 08.22 with No comments

Menurut  International Society for the Study of Pain Management, nyeri diartikan sebagai suatu sensasi atau rasa tidak menyenangkan yang berasal dari kerusakan jaringan yang telah atau akan terjadi. Nyeri tulang belakang menjadi salah satu keluhan utama yang sering dikeluhkan pasien saat berkunjung ke fasilitas kesehatan.

Tim Spesialis Bedah Saraf Bunda Neuro Center – RSU Bunda Jakarta menyediakan layanan Percutaneous Epidural Neuroplasty  for Spine Problem - One Day Care Treatment, tindakan ringankan nyeri tulang belakang tanpa operasi.

Nyeri tulang belakang (leher, pinggang & tulang belakang) merupakan kondisi yang umum terjadi, hampir 85% penduduk dunia pernah mengalami kondisi tersebut dan satu dari tujuh penderita berkonsultasi kepada dokter. Sebagian besar terjadi di pinggang (80%), leher (10%-15%), dan punggung (5%). Nyeri tersebut disebabkan oleh beberapa kondisi, yaitu : rasa nyeri di otot dan ligament yang berhubungan dengan tulang belakang, HNP (Saraf Terjepit), peradangan sendi tulang belakang, degenerasi bantalan tulang belakang, tulang yang patah akibat kecelakaan, tulang keropos, tumor dan infeksi di tulang belakang.

Pasien nyeri tulang belakang sering kali harus “membiasakan dirinya” dengan rasa nyeri yang tak tertahankan tanpa ada solusi tepat ketika obat – obatan dan fisioterapi tak membantu. Stigma awam menjadi cacat/lumpuh maupun kehilangan nyawa di meja operasi pun hingga saat ini masih membayangi benak para penderita nyeri tulang belakang bahkan di kalangan praktisi kesehatan.

Tujuan Pain Management

Tujuan utama dari Pain Management pada gangguan tulang belakang adalah menangani nyeri akut dan kronik dengan mengurangi frekuensi  dan intensitasnya. Disamping mengurangi nyeri, penatalaksanaan nyeri bertujuan untuk memberikan rasa nyaman, meningkatkan kualitas hidup pasien (seperti aktifitas sehari – sehari dan aktifitas seksual) dan mengurangi atau menghilangkan ketergantungan pasien pada obat-obatan penghilang rasa sakit.

Prosedur Tindakan

Pain Management merupakan suatu metode penghilang nyeri dengan cara memasukkan obat antiperadangan- penghilang rasa sakit, maupun dengan radiofrequency  langsung ke daerah sekitar saraf yang meradang.  Prosedur ini dilakukan di kamar operasi dengan  menempatkan pasien pada posisi tertelungkup.  Dengan panduan C-arm  (X-ray) Fluoroscopy yang berfungsi ntuk menentukan lokasi nyeri secara akurat, dokter akan menyuntikan obat anestesi (bius) lokal  terlebih dahulu sebelum kemudian obat antiperadangan dimasukan.

Lima Tahapan Penanganan Nyeri Akibat Gangguan Tulang Belakang


1.    Perubahan Gaya Hidup
Turunkan berat badan dan hentikan merokok   
2.    Olahraga
berenang, berjalan, fisioterapi, dll
3.    Obat-obatan
Obat anti Inflamasi non steroid (OAINS), pelemas otot, kortikosteroid, Opioid, Obat Anti-depresan, dll
4.    PAIN MANAGEMENT/Interventional Therapy
Spinal Injectional  Therapy, Radiofrequency & Percutaneous Epidural Neuroplasty
5.    Terapi Pembedahan

One Day Care Treatment

Tindakan One Day Care (perawatan satu hari) ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi peradangan pada saraf tulang belakang yang “terjepit”  sekaligus “mematikan” sinyal rasa sakit yang dikirim ke otak. Tindakan ini berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Sesudah tindakan, pasien akan diminta untuk beristirahat sejenak selama 1-2 jam di ruang pemulihan (Recovery Room) sebelum diperbolehkan pulang (petunjuk lebih lanjut dapat diperoleh pada Homecare Book yang kami berikan).

Pain Management merupakan terapi non-bedah yang dilakukan tanpa mengiris bantalan (diskus), ligament atau sendi yang menyelubungi saraf tulang belakang. Tindakan ini dilakukan pada kondisi-kondisi gangguan tulang belakang, seperti stenosis spinal (penyempitan cerobong saraf tulang belakang & saluran akar yang menyebabkan sakit punggung & kaki, terutama saat berjalan), spondylolysis (kelemahan atau patahnya bagian ars ventricularis dari ruas tulang belakang), diskus tulang belakang degeneratif / “saraf terjepit” (kerusakan atau penuaan bantalan di antara ruas tulang belakang yang menyebabkan pengikisan bantalan sehingga membuat tonjolan yang mengiritasi dan menekan saraf), & skiatika (nyeri yang merambat sepanjang saraf skiatik dari pantat hingga kaki bagian bawah)


Jenis Tindakan Pain Management

  1. Pain Management with Epidural Block (Facet Block, Selective Nerve Root Block) merupakan terapi penyuntikan obat anti peradangan dan penghilang rasa sakit yang ditujukan langsung ke daerah lokasi nyeri tulang belakang yang dikeluhkan (bagian punggung). Tujuan utama terapi ini  adalah sebagai penghilang nyerisekaligus membantu mendiagnosis/dan memperjelas penyebab dan lokasi nyeriTerapi ini diberikan pada pasien yang sudah menjalani  terapi konservatif sebelumnya, seperti fisioterapi dan obat-obatan namun tidak memberikan hasil yang maksimal.
  2. Pain Management with Percutaneous Radio Frequency Denervation digunakan untuk mengurangi nyeri pada pasien pasien akibat penekanan discus yang ringan (Discogenic pain).  Terapi ini menggunakan alat Radiofrequency khusus yang menghantarkan gelombang tertentu, berfungsi untuk  “mematikan” sinyal saraf yang menghantarkan impuls nyeri.
  3. Pain Management with Percutaneous Epidural Neuroplasty Technique (Percutaneous Cervical Epidural Neuroplasty), terapi khusus untuk nyeri leher dengan indikasi saraf terjepit ringan menggunakan kateter PCEN yang bekerja dengan bantuan fluroskopi. Apabila kateter sudah diarahkan ke titik-titik lokasi nyeri maka pasien diberi zat kontras agar saraf-sarafnya terlihat. Kemudian ada tiga jenis obat yang akan disemprotkan ke titik lokasi tersebut, yaitu : obat pereda nyeri, anti peradangan dan anti perlengketan saraf. Tindakan PCEN ini berlangsung kurang lebih 1 jam.
Fasilitas Pendukung Tindakan

RSU Bunda dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung semua jenis tindakan pain management termasuk pra – pemeriksaan (laboratorium), diagnostik yaitu MRI & CT-Scan dan layanan fisioterapi untuk membantu mengoptimalkan tindakan tersebut. Layanan kerja sama dengan jaringan asuransi yang luas juga membantu para calon pasien yang memiliki asuransi untuk melakukan rencana tindakan tersebut.







0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.