Pada persalinan
normal tidak banyak komplikasi bayi yang dijumpai karena ketiga komponen
persalinan yaitu jalan lahir (passage), janin dan placenta (passenger), dan
kekuatan his dan mengejan dapat bekerja sama dengan baik sehingga persalinan
berlangsung dengan tatanan waktu yang tepat.
Ada beberapa hal yang
menyebabkan kepala bayi cukup lama tertahan di dasar panggul yaitu terjadinya
lilitan tali pusat, koordinasi kekuatan tidak sempurna, terdapat kesempitan panggul
ringan. Ketiganya dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah kepala bayi
sehingga terjadi edema (bengkak) kepala yang disebut kaput suksedanium dan
perdarahan di bawah kulit kepala bayi. Keadaan ini tidak membahayakan,
perdarahan atau kaput suksedanium tidak memerlukan pengobatan dan akan
menghilang dengan sendirinya.
Perawatan Setelah Me
"Rooming In"
Konsep perawatan
pasca-melahirkan yang dikembangkan pada persalinan normal
sebenarnya mengikuti polo tradisional yang dikemas secara modern yaitu
mobilisasi dini, rooming in, pemberian ASI. Polo im melalui penelitian terbuki
mempunyai keuntungan bagi ibu maupun bayinya. Dalam pengawasan setelah
melahirkan, dokter yang merawat ibu akan datang setiap hari atau setiap saat
memberikan petunjuk perawatan.
Perawatan
Pasca-Melahirkan
Mobilisasi Dini
Mobilisasi dini atau
aktivitas segera. Dilakukan segera setelah beristirahat beberapa jam dengan
beranjak dari tempat tidur ibu (pada persalinan normal). Mobilisasi dini dapat
mengurangi bendungan lokia dalam rahim, meningkatkan peredaran darah sekitar alat
kelamin, mempercepat normalisasi alat kelamin dalam ke keadaan semula.
Rooming In
Konsep ini sudah
dilaksanakan di pedesaan. Terbukti bahwa konsep ini menguntungkan karena perawatan
langsung oleh ibunya, dapat memberikan ASI setiap saat, bayi tidak terlalu
banyak kehilangan panas badan, meningkatkan perkembangan jiwa bayi karena
merasa aman dan damai. Latihan perawatan bayi secara moderen dapat diajarkan
pada ibu yang barn pertama mempunyai anak. Konsep rooming in adalah konsep
lama dengan kemasan moderen.
Pemberian ASI
Pemberian ASI selama mungkin di daerah pedesaan
sudah biasa dilaksanakan masyarakat, tanpa mengetahui bahwa pemberian ASI itu
mempunyai keuntungan yang sangat penting bagi bayi yaitu bahwa ASI siap setiap
saat untuk diberikan, mudah dicerna dan sesuai kebutuhan dan pertumbuhan bayi,
mempunyai antibodi khusus (tak ada pada susu formula), sampai 4 bulan pemberian
ASI merupakan metode keluarga berencana (KB) yang handal. Beberapa tahun yang
lalu masyarakat tergiur oleh propaganda susu formula yang dianggap mampu
menggantikan ASI.
Dalam penelitian lebih lanjut ternyata banyak kerugian mental dan fisik bayi
dengan susu formula, sehingga pemerintah berupaya untuk mengembalikan fungsi
ibu untuk memberikan ASI. Kalau dibandingkan susu formula, jauh dari kebutuhan
bayi yang sedang tumbuh dan berkembang, apalagi susu formula tidak mempunyai
bahan-bahan aktif seperti kasein dan antibodi tertentu. Itulah sebabnya
pemberian ASI sangat digalakkan, sehingga tumbuh dan kembang bayi dapat lebih
sempurna sebagai titik awal sumber daya manusia yang berkualitas.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.